Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan.Bank di Sumatera Utara (Sumut) sudah siap untuk melakukan penukaran kartu ATM/Debet berlogo Gerbang Pembayaran Nasional (GPN). Kartu tersebut sudah didistribusikan dari pusat.
"Ya, bank di Sumut yakni Bank Sumut dan Bank Mestika sudah siap. Bank Indonesia (BI) juga monitor dan kedua bank ini sudah dapat drop dari pusat. Jadi kalau ada nasabah yang ingin melakukan penukaran, bank sudah siap," kata Kepala Group Advisory dan Pengembangan Ekonomi BI Perwakilan Sumut, Hilman Trisnawan, Rabu (1/8/2018).
Seperti diketahui, kewajiban pencantuman logo GPN untuk kartu ATM/Debet telah dimulai sejak tanggal 1 Januari 2018. Bekerja sama dengan perbankan, BI pun memfasilitasi penukaran kartu berlogo GPN dengan menyelenggarakan Pekan Penukaran Kartu Berlogo GPN di 17 wilayah yang tersebar di Indonesia selama periode 29 Juli - 3 Agustus 2018 untuk tahap pertama. Kemudian tahap berikutnya akan diselenggarakan di Sumut pada Oktober 2018.
Hilman mengatakan, BI akan terus memonitor penukaran kartu ATM/Debet di Sumut. Pihaknya berharap nasabah segera menukarkan kartunya dengan kartu berloga GPN. Karena dengan kartu ini, masyarakat dapat banyak manfaat diantaranya dapat mengunakan kartu untuk melakukan transaksi di semua kanal pembayaran di seluruh Indonesia. Kartu ini pun telah dilengkapi dengan fitur keamanan yang terstandarisasi serta seluruh proses dilakukan di dalam negeri melalui jaringan domestik.
Dengan total 180 juta kartu ATM dan debet saat ini di Indonesia, BI menargetkan bisa mendistribusikan kartu berlogo GPN sebanyak 13,3 juta kartu hingga akhir 2018.
Secara rinci, pada Maret 2018, kartu berlogo GPN yang tercetak sebanyak 491.000 kartu dan terdistribusi sebanyak 252.000 kartu. Pada April 2018, tercetak 709.000 kartu dan terdistribusi 351.000 kartu, kemudian pada Mei tercetak 937.000 kartu dan terdistribusi sebanyak 497.000 kartu.
"Tentu kita berharap penukaran bisa berjalan dengan lancar. Meski batas waktunya baru 1 Januari 2022, tapi kita ingin target bisa tercapai," kata Hilman.