Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta
Wakil Presiden (Wapres) RI Jusuf Kalla (JK) memprediksi bahwa para pelaku usaha akan menahan aksi korporasinya jelang pemilihan umum (Pemilu) di 2019.
JK menilai bahwa Pemilu di 2019 akan menjadi yang paling tersulit dalam hal ini dikarenakan terdapat beberapa pemilihan sekaligus. Selain calon presiden, terdapat juga pemilihan calon legislatif dan lainnya.
"Sudah dapat dipastikan ada dua pasangan calon pada Pemilu April yang akan datang. Dari tiga kali Pemilu tidak menimbulkan masalah besar tapi menimbulkan kemungkinan wait and see. Bagaimana kita semua memberikan kepastian kepada investor bahwa Pemilu kita akan aman, business friendly dan menyenangkan masyarakat," sambung dia. ungkap JK dalam acara Business Lunch di Hotel Aryaduta, Jakarta Pusat, Kamis (2/8).
Dia melanjutkan, pada saat Pemilu di tahun-tahun sebelumnya pun memberikan kontribusi yang cukup baik terhadap ekonomi. Apalagi, proses pemilu selalu berjalan dengan aman.
"Positifnya konsumsi akan naik karena banyak calon atau partai membelanjakan kebutuhan macam-macam seperti baliho, bagi-bagi uang ke rakyat, akibatnya konsumsi di daerah desa bisa naik akibat pemilu tersebut," ujar dia.
Dalam sisi investasi, kata JK, maka perilaku pelaku usaha akan menunggu terlebih dahulu dalam aksi korporasinya. Sebab, tindakan tersebut harus disesuaikan dengan visi dan misi serta kebijakan yang akan ditempuh oleh pemimpin yang baru.
"Dalam bidang tertentu seperti investasi banyak wait and see, orang banyak menganalisa kebijakan kalau salah satu calon menang, yang terpengaruh investasi di bidang industri," ujar dia.(dtf)