Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Dirut PT Dhirga Surya Agus Marwan merencanakan beberapa pengembangan usaha. Selain dari memanfaatkan bunga deposito dan pembagian keuntungan dari pengelolaan Lippo Mall dan RS Siloam Dhirga Surya.
“Adapun upaya tersebut untuk mengelola beberapa aset milik Pemprovsu yang berhubungan dengan perhotelan sebagaimana nama yang dimiliki perusahaan ini sebelumnya, PD Perhotelan sebelum diganti. Ada beberapa poin yang rencananya kita ingin siapkan. Pertama adalah pengelolaan Mess milik Pemprov Sumut. Untuk tahap awal, kita ajukan tiga lokasi yakni Mess Porapora, Jogja dan Berastagi. Kemudian membangun dan mengelola klinik di lingkungan Pemprovsu khususnya seperti di Kantor Gubernur,” kata Agus saat audiensi ke rumah dinas Gubernur Sumaetara Utara (Gubsu), Kamis (2/8/2018) .
Pengembangan lainnya, katanya, seperti membangun hotel di lahan seluas 3.500 m2 di Jalan Imam Bonjol Medan. Ditambah lagi dengan rencana pengelolaan café serta usaha yang berhubungan dengan pariwisata. “Untuk core bisnis ini kita tidak ada penyertaan modal. Tetapi mengunakan dana deposito Rp 15 miliar yang ada,” sebutnya.
Dengan rencana tersebut, selanjutnya akan dilakukan kajian terlebih dahulu untuk menghitung dan menganalisis bagaimana peluang pengembangan usaha yang ingin dijalankan PT Dhirga Surya. Sementara soal persetujuannya, dilakukan dalam rapat umum pemegang saham (RUPS) luar biasa.
Penjabat Gubernur Sumatera Utara (Pj Gubsu) Eko Subowo menyambut baik rencana pengembangan usaha Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), PT Dhirga Surya. Atas hal itu, pihak direksi pun diminta menyiapkan rancangan bisnis ke depan.
“Ini baik, artinya kita punya ambisi bisnis ke depan. Karena itu kita harus melihat peluangnya. Pertanyaannya bagaimana ide (pengembangan) itu bisa diwujudkan,” ujar Eko Subowo didampingi Kepala Biro Perekonomian Setdaprovsu Ernita Bangun.
Pun begitu, ada beberapa hal yang menjadi pesan Eko dalam pertemuan tersebut. Yakni soal fokus bisnis yang akan dikelola. Sebab tidak semua peluang bisnis yang potensial diyakni dapat berjalan maksimal seperti diharapkan. Sebab, selain kekuatan dan peluang, juga harus dianalisis bagaimana tantangan dan hambatan di masa mendatang.
“Tetapi jangan semua mau dikerjakan, nanti tidak bisa maksimal. Ini bisa menjadi seperti kanibal, yang satu memakan yang lain karena tidak berhasil. Jadi, harus kita hitung dulu cash flow seperti apa,” sebutnya.