Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Harga telur dan daging ayam masih bertahan tinggi di pasaran Medan. Hingga Senin (6/2018), harga telur ayam masih bertahan di level Rp1.500/butir, sementara daging ayam masih bertahan di level Rp 38.000/kg.
Ketua Tim Pemantau Harga Pangan Sumut, Gunawan Benjamin, mengatakan, salah satu penyebab tingginya harga telur ayam akhir-akhir ini karena pasokan yang menurun.
"Produksi telur menurun karena sebagian besar merupakan ayam afkir dengan produktivitas rendah," katanya, di Medan, Selasa (7/8/2018).
Menurut dia, dibutuhkan sekitar 3 hingga 5 pekan lagi agar kondisi sisi persedian kembali normal. Ayam afkir yang menjadi masalah kenaikan harga telur setidaknya membutuhkan 8 pekan agar bisa tergantikan dengan indukan petelur yang baru. "Meski demikian penurunan harga telur nantinya akan bertahap," jelasnya.
Walaupun sinyalemen penurunan harga telur akan terlihat di bulan ini, namun pihaknya memperkirakan harga daging ayam akan lebih cepat mengalami penurunan dibandingkan dengan telur ayam.
Pelemahan mata uang rupiah menjadi salah satu penyebab kenaikan harga pakan ternak, vaksin dan obat-obatan, yang juga menjadi pemicu kenaikan harga daging ayam itu sendiri.
"Namun, saya memperkirakan dalam waktu dekat harga daging ayam seharusnya bisa turun dikisaran Rp 33.000/kg. Mungkin juga akan terjadi menjelang pertenghan hingga akhir bulan Agustus ini," ungkapnya.
Begitupun, masih sulit untuk menekan harga daging ayam di bawah Rp 30.000/kg dalam waktu dekat, karena sentimen eksternal masih begitu mempengaruhi kinerja harga daging ayam tersebut. Jika sejumlah kebutuhan pokok tersebut mengalam penurunan di Agustus ini, maka laju tekanan inflasi di Sumut akan mampu ditekan dan merealisasikan kinerja dibawah rata-rata nasional.