Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Batang Toru di Tapanuli Selatan, Provinsi Sumaera Utara berkapasitas 510 Megawatt (MW) saat ini dalam tahap pengerjaan. PLTA Batang Toru yang dikomandoi PT North Sumatra Hydro Energy (NSHE) selaku pemilik proyek itu, ditargetkan beroperasi tahun 2022. PT NSHE dan PT PLN (Persero) sebelumnya pada 2015 sudah menyepakati perjanjian jual beli.
PLTA Batang Toru yang merupakan bagian dari Proyek Strategis Nasional Pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla itu, diyakini akan mendorong pemerataan pembangunan dan pertumbuhan ekonomi.
Sehingga PLTA Batang Toru nantinya menumbuhkan gairah investasi di Sumatera. "Tidak hanya di Sumut dan Aceh, bila proyek ini sudah selesai, saya optimistis investasi di Pulau Sumatera akan tumbuh," kata anggota DPR RI dari Fraksi Golkar, Firmandez, Selasa (7/8/2018).
Ketua Kadin Aceh itu mengataka,n proyek PLTA Batang Toru menggunakan energi baru terbarukan yang menjadi perhatian utama berkaitan mengantisipasi perubahan iklim.
Pembangkit berteknologi canggih itu didesain irit lahan dengan hanya memanfaatkan badan sungai seluas 24 hektar (Ha) dan lahan tambahan di lereng yang sangat curam seluas 66 Ha sebagai kolam harian menampung air.
"Air kolam harian tersebut akan dicurahkan melalui terowongan bawah tanah menggerakkan turbin yang menghasilkan tenaga listrik sebesar 510 MW," jelas Firmandez.
Dia menambahkan, PLTA Batang Toru sangat efisien dalam penggunaan lahan, terutama jika dibandingkan dengan Waduk Jatiluhur di Jawa Barat yang membutuhkan lahan penampung air seluas 8.300 Ha untuk membangkitkan tenaga listrik berkapasitas 158 MW.
Melihat besarnya kapasitas listrik yang akan diproduksi, Firmandez yakin PLTA Batang Toru memberikan dampak positif bagi dunia usaha di Sumatera. Sebab, kata dia, persoalan utama sektor usaha di Sumatera disebabkan krisis listrik. Sementara investasi tidak bisa dipisahkan dengan ketersediaan energi.
"Investasi itu berbading lurus dengan kesiapan kemandirian energi. Dengan sistem terkoneksi antar-provinsi seperti sekarang ini, saya yakin PLTA ini sangat membantu invetasi di Sumatera," kata Firmandez.
Sementara itu, Anggota DPRD Sumut dari Fraksi PDI Perjuangan, Sutrisno Pangaribuan, menyatakan, pihaknya mengapresiasi proyek PLTA Batang Toru tersebut.
Pada dasarnya, kata Sutrisno, Sumut sangat butuh pengembangan listrik. Pemadaman listrik yang kerap terjadi di Sumut membuktikan kalau kapasitas listrik yang disuplai untuk Sumut sudah tidak memadai.
"Dari segi kebutuhan listrik, kita memang sangat butuh pengembangan. Saya yakin bila PLTA Batang Toru ini sudah selesai, akan banyak dampak baiknya untuk masyarakat," kata Sutrisno.
Dia meyakini penggunaan energi baru dan terbarukan dalam operasional PLTA Batang Toru, akan memberi manfaat lebih. "Tambahan produksi listrik 510 MW yang akan dihasilkan PLTA ini juga bisa menumbuhkan dunia usaha di Sumatera," sambungnya.
Sebelumnya, General Manager PLN Wilayah Sumut, Feby Joko Priharto, mengatakan kalau sumber daya listrik dari Batang Toru tersebut nantinya sangat mendukung kecukupan daya di sistem kelistrikan Sumbagut, terlebih bagi Sumut.