Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Pasca gempa yang terjadi di Lombok beberapa waktu lalu, proses evakuasi terus dilakukan. Sampai saat ini kabarnya sebanyak 7 ribu wisatawan dan penduduk Gili Trawangan telah berhasil diantarkan sampai ke Pulau Lombok dan Bali.
Terkait lancarnya proses evakuasi tersebut, Menteri Pariwisata, Arief Yahya mengapresiasi Panglima TNI, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto setelah mendapatkan info bahwa jumlah wisatawan dan penduduk Gili Trawangan sudah tertangani dengan baik dan lancar.
Arief juga mengucapkan terima kasih kepada Kapolri, Jenderal Pol Tito Karnavian yang terus mengawal proses pengantaran wisman dari Gili Trawangan, juga mengamankan banyak lokasi berkumpulnya turis. Seperti diketahui, dalam upaya evakuai ini Polri telah mengirimkan pasukan Brimob dari Mabes dan Jatim ke Lombok.
"Terima kasih TNI dan Polri, penanganan sangat bagus," kata Arief dalam keterangan tertulis, Rabu (8/8).
Dirinya menjelaskan bahwa penanganan Safety dan Security adalah hal penting yang dilihat oleh TTCI Travel and Tourism Competitiveness Index, World Economic Forum. Penanganan tanggap darurat yang bagus akan membuat indeks daya saing pariwisata Indonesia makin kuat.
Secara khusus, Arief juga mengucapkan terima kasih pada Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi yang saat ini sedang berada di Bali. Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) ikut turun ke lapangan dan memberikan kontak help desknya untuk bantuan WNA di +62-87864124151. "Saya sudah cek nomor itu dan benar, pelayanan excellent," katanya.
Selain memberikan kontak bantuan bagi WNA, Kemenlu juga akan membantu bagi WNA yang kehilangan passport dan perpanjangan Visa. Tidak ada penalty bagi yang kelewat batas Visa.
Arief juga menyampaikan terima kasih kepada Kementerian Perhubungan (Kemenhub) yang telah cepat tanggap membantu. Bersama Basarnas dan BNPB mendatangkan kapal-kapal ke Gili Gili, baik untuk ke Lombok maupun Bali. Upaya yang dilakukan Kemenhub di antaranya adalah membantu mengirimkan 13 bus damri untuk melengkapi bus bus yang sudah disediakan Kemenpar di Posko Dispar NTB.
"Semua permintaan saya soal Akses, hampir semua dipenuhi Kemenhub, terima kasih Pak Budi Karya Sumadi," ungkapnya.
Selanjutnya, Arief pun berterima kasih pada CSR BRI yang sudah membantu segala perlengkapan buat masyarakat yang harus mengungsi. "Terima kasih Pak Dirut BRI Suparjarto yang sudah mendukung berbagai kebutuhan dasar para wisatawan dan masyarakat di Lombok yang terkena imbas bencana gempa berskala 7.0 SR. Itu sangat berarti buat mereka," ucapnya.
Dirinya berharap BRI menambah stok kiriman selimut, karena banyak wisatawan yang bermalam di tempat terbuka, membutuhkan selimut. "Mohon dibantu, diarahkan ke wisman yang masih belum bisa terbang, dan tidur tiduran di ruang terbuka," pinta Arief.
Lebih lanjut Arief menjelaskan bahwa langkah yang harus dilakukan ke depannya adalah recovery, baik dari sisi fisik, bangunan, maupun services atau pelayanan. Proses tanggap darurat kira-kira 3 Minggu, lalu dilanjut dengan recovery. Tapi Arief berharap Lombok bisa recovery lebih cepat, karena harus sudah mempersiapkan IMF World Annual Meeting 2018 bulan Oktober mendatang.
"Terima kasih, semoga proses recovery ke depan juga lebih cepat," ungkapnya. (dtt)