Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta
Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan bahwa angka kemiskinan dalam lima tahun terakhir mengalami penurunan, tidak ada data yang menunjukkan kenaikan sama sekali.
Angka kemiskinan dalam lima tahun terakhir kata Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto justru mengalami kenaikan sebesar 50%.
"Kalau kita lihat angka 5 tahun terakhir coba saya ambil posisi ketika Pak Jokowi menjadi Presiden itu adalah Oktober 2014, mungkin yang paling tepat adalah yang kita gunakan angka kemiskinan pada Maret 2015, pada maret 2015 tersebut persentasi penduduk miskin itu sebesar 11,22% itu setara 28,59 juta," kata Suhariyanto saat di Jakarta, Jumat (10/8).
Dari posisi persentase 11,22% atau setara 28,59 juta orang, Suhariyanto mengungkapkan angka tersebut terus mengalami penurunan.
Pada September 2015 turun menjadi 28,51 juta orang atau setara 11,13%, pada Maret 2016 turun lagi menjadi 28,01 juta atau setara 10,86%, lalu pada September 2016 turun lagi menjadi 27,76 juta orang atau setara 10,70%.
Pada Maret 2017 stagnan, di mana jumlah orang miskinnya menjadi 27,77 juta namun persentasenya turun menjadi 10,64%. Pada September 2017 turun menjadi 26,58 juta orang atau setara 10,12%, dan yang terakhir di Maret 2018 menjadi 25,95 juta atau setara 9,82%.
"Dengan menggunakan data BPS ini persentase penduduk miskinnya turun, atau kalau menggunakan data World Bank juga menunjukan kalan 5 tahun terakhir penduduk miskin di Indonesia turun," ungkap dia.
Sebelumnya, Prabowo berbicara tentang isu ekonomi di Ijtimak Ulama dan Tokoh Nasional yang diselenggarakan GNPF Ulama. Prabowo bicara sederet isu.
"Mata uang kita tambah, tambah rusak, tambah lemah. Apa yang terjadi adalah dalam 5 tahun terakhir kita tambah miskin, kurang lebih 50% tambah miskin," tuding Prabowo di Menara Peninsula, Jakarta Barat, Jumat (27/7/2018).(dtf)