Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta
Brand sepatu berbusa yang sempat populer beberapa tahun lalu, Crocs mengumumkan bahwa mereka menutup seluruh pabriknya. Crocs melakukan ini dalam rangka efisiensi demi menjaga keuntungan perusahaan.
"Sehubungan dengan upaya yang sedang berlangsung untuk menyederhanakan bisnis dan meningkatkan profitabilitas, selama kuartal kedua, perusahaan menutup fasilitas manufakturnya di Meksiko dan bergerak maju dengan rencana untuk menutup fasilitas manufaktur terakhirnya, yang berlokasi di Italia," ujar perusahaan seperti dikutip dari CNBC.com, Minggu (12/8).
Crocs sendiri mengaku tak berhenti memproduksi sepatunya meski menutup semua pabrik produsennya. Crocs diprediksi akan melakukan produksi melalui pihak ketiga.
Dalam catatan CNBC, perwakilan Crocs sempat menulis bahwa perusahaan akan terus membuat sepatu melalui produsen pihak ketiga.
"Ketika kami menyederhanakan bisnis kami untuk memenuhi permintaan Crocs, kami hanya mengalihkan produksi ke pihak ketiga untuk meningkatkan kapasitas produksi kami," tulis Crocs.
Saham Crocs sendiri tercatat ditutup turun 2,65% di angka US$ 17,64 setelah pengumuman tersebut. Namun saham kembali naik lebih dari 3% dalam perdagangan Kamis sore.
Crocs melaporkan pendapatan 35 sen per saham, mengalahkan perkiraan konsensus analis sebesar 31 sen yang dilacak oleh Thomson Reuters. Pendapatan untuk kuartal itu mencapai US$ 328 juta, mengalahkan perkiraan konsensus FactSet sebesar US$ 321 juta.
Perusahaan masih mengharapkan pendapatan antara US$ 240 juta dan US$ 250 juta untuk kuartal ketiga, sejalan dengan perkiraan konsensus, meskipun ada penutupan.
Perusahaan juga mengumumkan bahwa Carrie Teffner, wakil presiden eksekutif dan CFO merek sepatu kasual, akan meninggalkan perusahaan pada April 2019 mendatang. Teffner akan digantikan sebagai CFO oleh Anne Mehlman, mantan wakil presiden keuangan perusahaan untuk pembuat sepatu dan CFO Zappos saat ini.(dtf)