Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta
Jadwal penerbitan surat berharga negara (SBN) tidak akan terganggu lonjakan nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) terhadap rupiah.
"Ya kita akan sesuai dengan program kita bahwa defisitnya akan tetap sama atau diperkirakan lebih rendah," kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati di JS Luwansa Hotel, Jakarta, Senin (13/8).
Pagi ini nilai dolar AS terhadap rupiah berada di angka Rp 14.600, atau berada di level tertinggi dalam 3 tahun terakhir.
Sri Mulyani mengatakan, penerbitan SBN di tengah penguatan dolar pun akan tetap sama dengan defisit anggaran sepanjang 2018 sebesar 2,12% terhadap produk domestik bruto (PDB).
"Karena sebagian sudah frontloading kita akan melakukan spacing di semester II ini," jelas dia.
Adapun strategi pemerintah dalam menarik pembiayaan dengan instrumen ritel dalam negeri. Terlebih lagi ketidakpastian global terus berlangsung yang memberikan dampak pada semakin terbatasnya sumber pembiayaan dari luar.
"Kita fokus yang ke dalam negeri dan ritel, karena ini memperbaiki dari daya tahan pembiayaan APBN kita, oleh karena itu instrumen ritel kita sifatnya relatif jangka menengah di atas 2-3 tahun menjadi penting akan kita kembangkan," tutup dia.(dtf)