Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Pemerintah sebetulnya sudah memiliki insentif agar devisa hasil ekspor (DHE) bisa kembali ke tanah air dalam jangka waktu yang lama, namun hal tersebut belum diketahui para pelaku usaha di Indonesia.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengaku telah menugaskan Dirjen Pajak Robert Pakpahan dan Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Suahasil Nazara mengevaluasi insentif yang sudah berlaku sejak 28 Desember 2015.
"Saya sudah minta kepada supaya Pak Sua (Suahasil Nazara Kepala BKF) dan Pak Robert dalam menjelaskan terhadap PMK dan melakukan evaluasi kenapa itu tidak atau kurang efektif dan kurang dipahami," kata Sri Mulyani di gedung Dhanapala Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, Selasa (14/8).
Sri Mulyani menilai dalam situasi seperti sekarang yang stabilitas nilai tukar masih fluktuasi, pemikiran membawa DHE untuk menyeimbangkan demand dengan suplai menjadi penting.
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini juga mengaku akan terus berkomunikasi dan berkoordinasi dengan Bank Indonesia (BI) untuk melakukan langkah-langkah dari sisi fiskal agar para eksportir mau membawa DHE ke tanah air.
"Tujuannya sebetulnya kepada dunia usaha untuk bersama-sama menghadapi situasi dinamika yang cukup tinggi, di mana pemikiran mengenai jumlah permintaan dolar untuk impor dan untuk investasi harus bertemu dengan jumlah suplainya, apakah itu dari FDI, dan ekspor," ungkap dia.
Menurut dia, jika permintaan akan dolar AS terpenuhi maka Indonesia pun akan tetap mengalami pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi.
"Karena permintaan forex exchange tetap bisa dikelola dengan baik, sehingga tidak muncul seperti vulnerabilitas atau kerawanan," tutup dia. (dtf)