Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com – Banda Aceh. Pemerintah Kota Banda Aceh menergetkan pengentasan kawasan kumuh mencapai 343,02 hektare pada tahun 2018 ini. Kegiatan terdiri dari dua program, yakni program sanitasi berbasis masyarakat (Sanimas) dan pengentasan program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) yang tersebar di 40 gampong dalam wilayah Kota Banda Aceh.
Proyek ini menyerap 2.557 tenaga kerja yang berasal dari kelompok masyarakat gampong. Anggarannya mencapai Rp45 miliar, dengan rinciannya, untuk sanitasi masyarakat Rp6,8 miliar dan Kotaku Rp38,2 miliar.
“Totalnya ada Rp45 miliar tahun ini untuk program santasi dan program kota tanpa kumuh. Anggarannya sudah ada dari APBN,” kata Wali Kota, Aminullah Usman, Selasa (14/8/2018), saat membuka sosialisasi sanimas IDB dan implementasi bantuan dana investasi kotaku tahun 2018 di aula Gedung Mawardy Nurdin, Balaikota Banda Aceh.
Wali Kota mengaku, program ini memberi manfaat besar bagi Banda Aceh, selain mempercepat pengentasan wilayah kumuh, mempercepat 100 % layanan sanitasi masyarakat, juga memberikan lapangan kerja bagi warga kota.
Oleh karena itu, Wali Kota meminta kepada unsur aparatur pemerintah dan gampong se-Kota Banda Aceh, khususnya Camat, Keuchik dan Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) se-Kota Banda Aceh, dan semua pihak agar dapat bekerja bersungguh-sungguh menyukseskan program ini.
“Ini kepercayaan Pemerintah Pusat, kita harus membalas kepercayaan ini. Manfaatnya besar sekali, kota dan lingkungan bersih dan juga bisa memberi lapangan pekerjaaan hingga 2.557 bagi masyarakat,” ujar Aminullah.
Dikatakannya, program Kotaku dan sanimas di Banda Aceh di tahun 2018 ini terdapat di 9 Kecamatan dan tersebar di 40 Gampong di kota Banda Aceh.
“Tahun lalu cuma 15 gampong, tahun ini ditambah 40 gampong, ini sesuai dengan SK Walikota Banda Aceh Nomor 268 tahun 2018 Tentang Penetapan Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh di Kota Banda Aceh. Adapun target pengurangan kawasan kumuh di tahun 2018 ini sekitar 343,02 hektare. Pada tahun 2019 nanti, Banda Aceh ditargetkan bebas dari kawasan kumuh,” paparnya.
Sementara itu, Ketua BKM Gampong Beurawe, Amiruddin menyampaikan, banyak manfaatkan yang dapat dirasakan masyarakat dari program kota tanpa kumuh dan sanitasi.
“Hari ini masyarakat gampong sudah bisa menikmati hasil dari proyek ini. Tidak ada lagi aroma bau saluran yang mengganggu, dan populasi nyamuk juga sangat menurun serta bisa mengembalikan mutu air tanah,” pungkasnya.