Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbinisdaily.com - Simalungun. Dugaan awam soal penyebab tenggelamnya KM Sinar Bangun 4, di Danau Toba 18 Juni lalu tidak jauh berbeda dengan pengungkapan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), dalam siaran pers No.21/KNKT/VIII/2018, yang diteken Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono. Dalam Media Realese, Selasa (14/8/18), di Raya Simalungun, KNKT mengungkapkan 19 penyebab tragedi yang merenggut nyawa itu.
Investigasi KNKT memuat penyebab tragedi itu berupa faktor alam, struktur kapal, kesalahan manusia baik nahkoda, pemilik kapal dan aparatur pemerintah yang bertugas mengatur lalu lintas kapal saat itu. Merujuk pada tragedi itu, KNKT menyampaikan 12 rekomendasi keselamatan kepada Kementerian Perhubungan RI, 3 kepada Dinas Perhubungan Pemprovsu, 11 kepada operator angkutan penumpang tradisional dan 3 kepada Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
Secara umum rekomendasi itu mengajak masing-masing pihak bekerja sesuai dengan regulasi yang ada serta mengkaji ulang aturan yang ada menjadi suatu regulasi yang tepat untuk dilaksanakan di perairan. Khusus kepada BMKG, diminta memberikan informasi cuaca serta arus perairan setiap 3 jam, menyampaikan informasi perubahan cuaca ekstrim kepada pengoperasian dermaga dan menyampaikan informasi itu dalam format yang mudah dimengerti.
Wakil Ketua KNKT Haryo Satmiko dalam pertemuan di ruang Harungguan Djabanten Damanik itu mengatakan, hasil investigasi itu akan digunakan untuk perbaikan pelayaran di Danau Toba agar ke depannya lebih baik lagi.
Dalam sesi tanya jawab, KNKT menampung usulan wartawan MedanBisnis Mahadi Sitanggang, agar nahkoda dan awak kapal dilengkapi uniform.
"Usulan ini akan kami tambahkan dalam rekomendasi KNKT. Memang kalau nahkoda pakai celana pendek, sendal jepit terkesan kurang meyakinkan. Beda kalau pakai seragam. Selain menimbulkan kesan percaya, si nahkoda dengan sendirinya tidak mau lagi melakukan kegiatan yang tidak pantas karena harus menjaga kepercayaan di depan penumpang. Usul ini akan kami tambahkan," ujar Haryo Satmiko.