Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com – Tebingtinggi. Vaksin introduksi imunisasi Measles Rubella (MR) merupakan imunisasi suntikan kuman yang telah dilemahkan. Vaksin tersebut akan membuat tubuh manusia imun (kebal) terhadap virus Rubella, namun tentunya harus disuntik dengan tepat dan benar.
Hal ini dijelaskan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kota Tebingtinggi dr Nanang Fitra Aulia Sp.PK kepada wartawan di ruang kerjanya Kantor Dinas Kesehatan Jalan Gunung Leuser Kota Tebingtinggi, Rabu (15/8/2018). Dikatakan dr Nanang, jika vaksin diberikan secara benar, maka tidak akan ada dampak negatifnya. “Jika dilakukan dengan baik dan benar, kematian akibat virus MR dapat dihindari,” jelasnya.
Menurut dr Nanang Fitra Aulia, salah satu syarat bagi penerima vaksin imunisasi campak measles rubella adalah harus memiliki daya tahan tubuh yang kuat, sehat dan prima agar vaksin dapat bekerja dengan baik. “Kondisi kesehatan tubuh harus benar-benar sehat dan tidak sedang menderita batuk, demam ataupun flu, agar vaksin tidak menimbulkan dampak negative,” ujar dr Nanang.
Sementara terkait adanya pro dan kontra program imunisasi MR yang saat ini terjadi di sejumlah daerah dan sekolah-sekolah serta adanya keengganan sejumlah orang tua yang tidak ingin anaknya divaksin, Nanang menegaskan bahwa jajaran dinas kesehatan tidak memaksakan program imunisasi ini kepada siapapun. “Pihak sekolah serta orang tua para siswa yang berkenan saja yang akan divaksin,” tegasnya.
Disampaikan dr Nanang, sebelum program vaksin digelar, pihak dinas kesehatan telah menempuh dan melakukan langkah-langkah koordinasi dengan berbagai instansi lainnya perihal pelaksanaan program vaksin ini. “Sebelumnya kita telah melakukan koordinasi dengan Dinas Pendidikan, Kesra, MUI, Kemenag dan pihak Kejaksaan serta pihak Kepolisian,” ungkapnya.
Nanang juga menambahkan, bahwa setengah dari jumlah anak yang ditargetkan untuk diimunisasi telah menjalani imunisasi tersebut. “Dari 41 ribuan balita hingga remaja usia 15 tahun, 35 persen telah dicapai. Semoga pada bulan November mendatang target tersebut dapat kita capai,” harap dr Nanang.