Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbinisdaily.com - Depok - Neno Warisman mengisi ceramah di Masjid Agung Baitul Kamal, Balai Kota Depok. Neno datang atas undangan ibu-ibu pengajian dari Forum Komunikasi Majelis Taklim (FKMT) Kota Depok.
Sebelumnya sempat ada penolakan ceramah Neno melalui spanduk di kawasan Grand Depok City (GDC), Kalimulya, Depok. Dalam spanduk itu, warga menolak ceramah politik di masjid.
Tetapi nyatanya, sama sekali tidak ada ceramah politik yang disampaikan aktivits 212 itu. Neno hanya menyampaikan masalah pengasuhan anak semata dalam ceramahnya itu.
"Saya nggak boleh bicara soal presiden, saya nggak boleh bicara soal politik, yang boleh hanya tentang pengasuhan," kata Neno di lokasi, Rabu (15/8/2018).
Mengawali ceramahnya, Neno menyampaikan bahwa dirinya adalah warga Depok yang sudah 20 tahun. Anak-anaknya juga tumbuh dan besar di Depok.
"Ibu ibu, saya datang ke sini atas undangan panitia yang meminta sangat kepada saya di tengah jadwal yang hampir hampir tidak bisa saya selenggarakan ini demi cinta saya kepada tetangga se-Depok, ini tetangga ibu 20 tahun saya tinggal di sini, ngegedein anak bareng bareng di Nurul Fikri. Pergi ke toko, warung, dan nyekolahinnya sama," jelas Neno.
Sebagai ibu rumah tangga, Neno menyampaikan persoalan anak-anak. "Berarti persoalan kita sama. Apa persoalan kita yang paling urgent ini? Apa ibu-ibu mau kalau anak-anaknya ibu itu kawin laki sama laki atau perempuan sama perempuan?," kata Neno yang kemudian disambut jawaban serempak majelis taklim "Nggakk...".
Neno kemudian memaparkan data persoalan anak dan remaja. Ia merujuk kepada data Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) bahwa persoalan remaja saat ini 29% menggugurkan kandungan dan 90% hamil di luar nikah, termasuk lainnya mengonsumsi pornografi hingga narkoba.
Ia memprediksi angka itu akan terus meningkat. Untuk itu, ibu-ibu perlu menjaga dan mengawasi anak-anaknya agar tidak terjerumus ke dalam hal-hal yang negatif.
"Kenapa angkanya seperti itu, janga- jangan ada yang belum kita lakukan. Ibu mau nggak mengakui bahwa kita nggak sekolah jadi orang tua? Jangan-jangan urusannya ada 1, aliran rezeki kita. Jangan kita puasa, salat duha tapi sama tetangga pelit,"ucapnya.
Neno juga menyinggung masalah akidah. Ia mewanti-wanti agar ibu-ibu tidak memamerkan amalan dan perbuatan dengan membuat status di media sosial.
"Ibu-ibu jangan sekedar baca, khatam Alquran tiga kali pasang di status. Kalau punya kebaikan, kehebatan, kalau punya harta, punya ilmu, jangan dipamer-pamer. Ilmu itu yang menaikkan derajat kita, ilmu harus ada maknanya. Banyak orang salat tapi Allah campakkan salatnya, banyak yang salat tapi melakukan banyak kerusakan-kerusakan," tuturnya.
Terakhir, Neno bicara soal cara mengasuh anak. Menurutnya, ibu-ibu harus mendidik anak-anak dengan kelembutan dan penuh kasih sayang.
"Buat para ibu, perintah Allah adalah satu jaga kesucianmu, kedua jaga harta suamimu, ketiga adalah mendidik anak-anakmu. Kuncinya hanya boleh dengan satu kalau ibu sama anak kerjanya marah, kasar, ngomong pedes, ngomong nyakitin, ibu berhenti aja jadi ibu, karena ibu adalah muara kasih sayang, ibu adalah tambatan hati setiap anak, jadilah ibu bagai bidadari," tuturnya.
Menurutnya, setiap ucapan dan perbuatan orang tua akan ditiru oleh anak. Sosok ibu merupakan psikolog terbaik bagi anak-anaknya.
"Maka anak-anak kita akan membalas kepada kita, apa-apa yang kita lakukan kepada anak-anak kita akan dibalas kepada kita. Tapi yang paling penting adalah berhati lembutlah kepada anak-anak kita. Jangan pukul mereka, jangan pisahkan mereka dari kita, jangan cari psikolog yang begitu banyak, ibulah psikolog anak-anak ibu. (Maka) Allah akan berikan kita anak-anak yang terpuji, insya Allah," tutupnya.dtc