Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bicara di balik layar kontestasi Pilpres 2019. Anies mengaku ditawari Prabowo Subianto untuk maju Pilpres, namun ditolak karena memutuskan menunaikan tugas di Jakarta.
"Apakah Pak Anies bersedia menjadi wakil? Saya bilang kehormatan," kata Anies membeberkan perbincangannya dengan Prabowo dalam program Mata Najwa di Trans7, Rabu (15/8/2018).
Kepada Prabowo, Anies menjelaskan tugas besar di Jakarta. Anies juga mengingat perjuangan banyak orang termasuk doa warga dalam pemenangan Pilgub DKI tahun 2017.
Anies mengaku sering berdiskusi dengan Prabowo. Namun urusan Pilpres disinggung dalam tiga pertemuan pada sekitar bulan puasa hingga Juli.
"Jadi saya perlu tegaskan termasuk kepada Pak Prabowo komitmen untuk Jakarta itu besar, saya ingat kepada mereka yang bekerja untuk pemenangan di Jakarta. Mereka yang all out bekerja, jutaan orang yang mendoakan apa yang saya bayangkan kalau saya meninggalkan mereka," tutur Anies.
Refleksi soal tanggung jawab dan amanah memimpin Jakarta terlintas saat Anies mengendarai mobil seorang diri.
"Waktu itu saya nyetir sendiri, jalan sendiri merasakan suasana Jakarta, saya terjebak kemacetan di Dukuh Atas. Di sekitar stasiun berhenti, ada puluhan orang jalan melewati... Ini lah Jakarta, ini yang menitipkan suaranya untuk Anies gubernur," sambungnya."Mereka tentu mengharapkan yang dipilih jadi gubernur menunaikan tugas. Saya kesulitan menjelaskan mengapa saya meninggalkan tugas gubernur untuk mengikuti Pilpres. Bismillah saya tunaikan dan tuntaskan kerja ini," kata Anies lugas. (dtc)