Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Ketua MPR Zulkifli Hasan mengkritik pemerintahan Presiden Joko Widodo dalam Sidang Tahunan MPR. Anggota Fraksi PDIP DPR Charles Honoris mengingatkan Sidang Tahunan MPR bukan untuk forum politik.
Charles mengatakan Sidang Tahunan MPR merupakan forum tahunan untuk penyampaian laporan kinerja lembaga negara. Karena itu, dia mengkritik pidato Zulkifli pagi tadi.
"Pasal 66 Peraturan MPR Nomor 1 Tahun 2014 itu menyebutkan sidang tahunan itu untuk 'memfasilitasi lembaga-lembaga negara menyampaikan laporan kinerja'. Jadi bukan forum untuk politik partisan," kata Charles kepada wartawan, Kamis (16/8).
Anggota Komisi I DPR itu menilai seharusnya Zulkifli berfokus pada laporan kinerja MPR selama setahun ke belakang dalam pidato kenegaraannya itu. Hal seperti itulah yang dilakukan oleh Ketua DPR Bambang Soesatyo.
Charles pun menilai kritik Zulkifli tak terlepas dari posisi PAN pada Pilpres 2019. Saat ini PAN, yang dipimpin Zulkifli, berkoalisi dengan Gerindra-PKS-Demokrat dan mengusung Prabowo Subianto-Sandiga Uno.
"Jadi Pak Zulkifli seharusnya sadar bahwa dia pidato sebagai Ketua MPR, bukan Ketum PAN, yang sudah mendukung kubu lain, sehingga dia terlihat sangat bersemangat mengkritik Jokowi," ujar Charles.
"Ini malah dijadikan forum partisan. Jelas Ketua MPR kali ini bukan seorang negarawan," sambungnya.
Charles balas mengkritik pidato Zulkifli yang disebutnya tidak berbasis data akurat. Seperti soal harga sembako dan daya beli masyarakat yang disebut Zulkifli sebagai 'aspirasi emak-emak'.
"Kalau disebut Pak Zulkifli harga-harga mahal, mana datanya? Menurut data BPS per Juli 2018, inflasi kita saja 3,18 persen. Inflasi serendah ini tidak pernah terjadi di era pemerintahan sebelumnya," tutur Charles.
Anggota DPR Dapil DKI ini menyebut data BPS. Menurut Charles, baru di era Jokowi angka kemiskinan menyentuh angka satu digit. Charles mengingatkan, berdasarkan data BPS per Maret 2018, angka kemiskinan di Indonesia berada di 9,82 persen dengan jumlah 25,95 juta.
"Jadi turun signifikan dari 28,59 jiwa per Maret 201. Ini terendah dalam sejarah," kata dia.
Charles juga meminta Zulkifli tak asal mengutip data. Dia juga meminta Zulkifli tak asal omong.
"Jadi kalau mengkritik harus berbasis data, jangan fiksi. Karena ukuran keberhasilan kinerja Pak Jokowi berdasarkan data, bukan asal omong," sebut Charles.
Sebelumnya diberitakan, Zulkifli Hasan melempar kritik kepada pemerintahan Jokowi saat memberikan pidato dalam Sidang Tahunan MPR. Dia mengkritik sejumlah hal, termasuk soal utang negara.
"Yang perlu dicermati adalah jumlah beban utang pemerintah yang mencapai tidak-kurang dari Rp 400 triliun pada 2018. Jumlah ini setara dengan tujuh kali dana yang diberikan ke desa-desa atau enam kali dari anggaran kesehatan seluruh rakyat Indonesia. Ini sudah di luar kewajaran dan kemampuan negara untuk membayar," ungkap Zulkifli. (dtc)