Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Entah apa yang ada di dalam pikiran Wali Kota Medan, Dzulmi Eldin, setelah melihat kenyataan bahwa kinerja para jajarannya buruk dalam merealisasikan target penerimaan pendapatan asli daerah (PAD). Rendahnya, realisasi penerimaan PAD terpaksa membuat anggaran belanja langsung dipangkas hingga Rp527 miliar.
"Oh ya," kata Eldin saat dinyata mengenai pemotongan angaran Rp527 miliar, di Medan, Sabtu (18/8/2018).
Orang nomor satu di Kota Medan itu bahkan terlihat masih santai dengan kondisi yang menghawatirkan saat ini. Eldin hanya menyebut yang dikerjakan oleh Pemerintah Kota (Pemko) Medan sesuai dengan kemampuan.
"Yang penting kita kerjakan sesuai dengan kemampuan, tentunya ada batasan ada di mana. Target-target mungkin yang diharapkan bisa tercapai, ternyata ada kendalanya," jelasnya.
Wakil Wali Kota Medan, Akhyar Nasution mengakui hal tersebut terpaksa dilakukan karena pendapatan yang diproyeksikan pada APBD tidak tercapai.
"Sampai akhir tahun (pendapatan) diperkirakan memang tidak akan sesuai dengan rencana," jelasnya.
Kata dia, perkiraan penerimaan dana bagi hasil (DBH) dan hutang Provinsi Sumut tidak sesuai dengan proyeksi.
"Proyeksi untuk itu sekitar Rp1 triliun, realisasi hanya sekitar Rp300 miliar, dan PAD agak lemah," ungkapnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Kepala Bappeda Kota Medan, Wirya Al Rahman yang pertama kali mengungkapkan kondisi keuangan Pemko Medan yang sudah memasuki titik nadir atau terendah.
"Saya harus jujur, kondisi keuangan Pemko Medan memang saat ini dalam kondisi mengkhawatirkan," ujar Wirya, di Medan, Kamis (16/8/2018).
Pria berkacamata ini mengatakan beberapa alasan mengapa kondisi seperti ini bisa terjadi, seperti target pendapatan asli daerah (PAD) yang tidak tercapai dan tidak terbayarkannya hutang dana bagi hasil (DBH) dari Pemprovsu.
"Sampai kemarin realisasi PAD retribusi IMB hanya berkisar Rp 3 miliar dari target Rp 107 miliar. Begitu juga realisasi Pajak reklame yang juga hanya Rp 3 miliar dari target Rp 107 miliar," paparnya.