Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan pagi ini menjadi pembicara dalam seminar tujuan pembangunan berkelanjutan (sustainable development goals/SDG). Dalam kesempatan ini, Luhut membahas soal peran industri kelapa sawit dalam mengurangi kemiskinan di Indonesia.
Kehadiran industri kelapa sawit memberikan dampak yang cukup besar untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan. Sektor ini juga memberikan andil yang besar dalam perekonomian Indonesia.
"Minyak kelapa sawit berkontribusi dalam meraih sustainable development goals," kata Luhut dalam National Seminar Sustainability for All Towards an SDG Focused Roadmap in Indonesia di Grand Hyatt, Jakarta Pusat, Senin (20/8/2018).
Kehadiran industri tersebut juga diharapkan bisa semakin mengurangi tingkat kemiskinan di Indonesia. Berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik (BPS), angka kemiskinan di Maret 2018 sebanyak 25,95 juta orang atau 9,82% atau lebih rendah dibandingkan posisi sebelumnya 10,12%.
"Kelapa sawit diharapkan bisa mengurangi kemiskinan di Indonesia," tutur Luhut.
Kehadiran industri tersebut juga menyerap banyak tenaga kerja. Jutaan orang menggantungkan hidupnya dari industri kelapa sawit.
"Ada 5,5 juta pekerjaan dan mendukung 12 juta orang di Indonesia," kata Luhut.
Akan tetapi, industri sawit Tanah Air masih menghadapi sejumlah tantangan, antara lain penerapan tarif hingga kampanye hitam di Eropa.
"Ekspor sawit menghadapi banyak tantangan mulai dati tarif dan non tarif," kata Luhut.(dtf)