Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Langkat.Harga udang vanami mulai merangkak naik. Setiap size mengalami kenaikan Rp 10.000/kg. Size 100 ekor/kg naik dari Rp 46.000 menjadi Rp 56.000/kg, size 80 ekor/kg naik dari Rp 50.000 menjadi Rp 60.000/kg.
"Harga mulai naik, makanya petambak mulai bergairah melakukan pembesaran udang, rata- rata Rp 10.000/kg naiknya. Yang menjadi kendala kondisi air laut/air asin yang kurang bersahabat, membuat udang budidaya yang diternak harus panen sebelum waktunya karena terkena penyakit," kata Sumarno, salah seorang petambak vanami di Dusun Kelantan, Desa Pasar Rawa, Kecamatan Gebang , Kabupaten Langkat,Senin (20/8/2018).
Artinya, menurut Sumarno, sewaktu petambak mau ganti air atau menambah air kedalam tambak, kondisi air laut tercemar limbah, seperti limbah pabrik kelapa sawit yang selama ini tidak memiliki sarana penampung air limbah. Sehingga limbah pabriknya dialirkan kesungai yang bermuara ke laut atau sungai berair asin.
"Kegagalan panen tepat waktu yang sering dialami petambak, misalnya udang usia 50 hari yang sedang menuju pembesaran untuk dipanen 80 hari, tiba-tiba timbul alias stres, sehingga udang terpaksa dipanen diusia 50 hari, bahkan baru satu bulan dibudidayakan udang sudah stres, terpaksa dipanen, sehingga modalpun terkadang tidak kembali", ungkapnya.
Dijelaskan kalangan petambak, jika udang yang dibudidayakan pertumbuhannya baik, petambak kebanyakan berhasil. Sedangkan pengolahan air tambak juga harus jeli. Misalnya, kondisi air sudah mulai jernih, biasanya udang akan timbul, tapi bisa diupayakan, air tambak ditaburi dolomit dan pupuk, seperti pupuk cantik dan puluk khusus untuk mempercepat kondisi air tambak berubah hijau keruh, disamping dibuat oksigen dengan pemutaran kincir