Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Sleman. Bupati Sleman Sri Purnomo meminta warganya yang tinggal di Kawasan Rawan Bencana (KRB) III agar meningkatkan kewaspadaan menyusul peningkatan aktivitas Gunung Merapi. Diketahui Sabtu (18/8), Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta merilis munculnya kubah lava baru di kawah Merapi.
"Kami mengimbau warga di KRB III agar lebih siap dan waspada jika sewaktu-waktu aktivitas Merapi kembali meningkat setelah muncul kubah lava baru," kata Sri, saat dihubungi detikcom, Senin (20/8/2018).
Meski demikian, Sri meminta masyarakat tidak panik dalam kewaspadaan. Untuk saat ini masyarakat diharapkan tetap beraktivitas normal karena radius bahaya masih berjarak 3 kilometer dari puncak Merapi.
Diketahui, wilayah KRB III yang berada di Sleman di antaranya Dusun Kalitengah Lor, Kalitengah Kidul, dan Srunen, di Desa Glagaharjo, Kecamatan Cangkringan. Wilayah itu berjarak sekitar 4 kilometer dari puncak Merapi dan kondisinya padat penduduk.
"Setelah erupsi 2010, masyarakat Sleman sudah dibekali mitigasi bencana. Jadi saya rasa masyarakat sudah memiliki kemampuan dan pengetahuan untuk bersinergi dengan pemerintah dalam penanganan jika terjadi bencana alam," ujarnya.
Selain itu, Sri juga meminta masyarakat tidak mudah mempercayai informasi yang bukan bersumber dari BPPTKG atau instansi terkait lainnya.
"Segala perubahan status dan informasi terkait aktivitas Merapi akan secepatnya disampaikan BPPTKG, BPBD, dan jajaran Pemkab Sleman kepada masyarakat," imbuhnya.
Pada Sabtu (18/8), BPPTKG merilis munculnya kubah lava baru yang berdimensi panjang sekitar 55 meter, lebar sekitar 25 meter, dan tinggi 5 meter di permukaan kubah lava erupsi 2010. BPPTKG menyimpulkan munculnya kubah lava baru itu menandai dimulainya fase erupsi magmatik Merapi dengan erupsi cenderung bersifat efusif.
BPPTKG menyebutkan saat ini tingkat aktivitas Merapi masih Waspada, serta rekomendasi radius 3 kilometer dari puncak Merapi tidak diperkenankan untuk aktivitas penduduk dan imbauan kepada penduduk yang berada di KRB III untuk tetap meningkatkan kewaspadaan. (dtc)