Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Golkar menilai The New Prabowo tak akan mengubah pandangan publik terhadap Prabowo Subianto. Sebab, publik sudah tahu yang sebenarnya bagaimana sosok Ketum Gerindra itu.
"Kalau maksudnya mau rebranding soal Prabowo, ya, sulit. Semua orang juga tahu karakter personal beliau. Ada jejak digital yang tidak mudah untuk dihapus," kata Ketua DPP Golkar Ace Hasan Syadzily lewat pesan elektronik, Rabu (22/8/2018) malam.
Terlebih, dalam kontestasi Pilpres, Prabowo bukan tokoh yang baru dikenal. Karena itu, tak mudah untuk mengubah pandangan publik terhadap Prabowo.
"Saya kira tak akan banyak berpengaruh, ya. Pak Prabowo ini sudah tiga kali maju dalam Pilpres. Branding personal beliau sudah kuat di masyarakat," ujar juru Bicara Koalisi Indonesia Kerja (KIK) itu.
Sebelumnya diberitakan, The New Prabowo ini dikenalkan pertama kali oleh bakal cawapres Sandiaga Uno. Sandiaga mengatakan ada banyak perubahan pada Prabowo karena telah menjalani dinamika politik yang panjang. Sandiaga mengatakan Prabowo yang sekarang ialah Prabowo yang sangat cair dan lebih mendengar.
"Pak Prabowo itu orangnya asyik, The New Prabowo yang kita selalu bilang sekarang orangnya sangat cair, sangat mendengar, menghormati, Pak Prabowo sudah melewati dinamika politik kita, sangat menghargai bahwa proses demokrasi harus mempersatukan, jangan memecah belah," kata Sandiaga di depan Masjid At-Taqwa, Jalan Sriwijaya Raya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (22/8/2018).
Hal senada diungkapkan Partai Demokrat yang menjadi ikut mengusung Prabowo-Sandiaga. Demokrat mengganggap The New Prabowo dapat menepis anggapan yang menyebut Prabowo sosok yang tidak bersahabat. Kehadiran The New Prabowo diharapkan bisa menggaet simpati rakyat.
"Kita ingin menunjukkan bahwa Prabowo tidak seperti yang diduga banyak pihak. Banyak pihak yang menduga Pak Prabowo ini pemarah, sangar, segala macam, tempramen. Nah, kita ingin menunjukkan kepada publik bahwa penilaian itu tidak demikian," ucap Kepala Divisi Advokasi dan Bantuan Hukum Partai Demokrat (PD) Ferdinand Hutahaean.(dtc)