Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Bandar Khalifah. Kondisi musim kering dan hama kresek menghantui para petani di Desa Gelam Serimah, kecamatan Bandar Khalifah, Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai). Laporan ketua Poktan Lintong Sijabat mengatakan, beberapa upaya sudah mereka lalukan dengan penyemperotan, namun karena adanya kekeringan di areal tadah hujan ini, maka penyemperotan dengan insektisida sia sia.
"Kami menduga ini hama kresek, karena sejak Juli 2018 telah mulai menyerang, namun karena tidak begitu luas hanya beberapa rante, maka kami tangani sendiri. Rupanya hama ini justru menyerang dengan menyebar, akibatnya beberapa hektare areal persawahan dibayangi kegagalan panen," ungkapnya, Kamis (23/8/2018).
Hama ini menyerang tanaman padi muda berumur 1,5 bulan. "Kami telah lakukan upaya-upaya lain namun juga masih gagal. Kami akan mengadukan kondisi ini ke Dinas Pertanian Sergai," ujarnya.
Sijabat menyampaikan, cepatnya serangan hama menyerang tanaman padi dan kesulitan untuk membasmi hama tersebut faktor dari minimnya saluran irigasi dan pasokan air. "Kami hanya menggunakan pompanisasi dengan memakai selang pembuangan sepanjang 700-800 meter dari Sungai Padang." bebernya.
Kadis Pertanian dan Peternakan Sergai, Radianto Panjis yang dihubungi mengaku telah mengirim anggotanya untuk melakukan pengecekan dan mengetahui hama apa yang menyerang tanaman padi warga Desa Gelam Serimah.
Hasil sementara dari petugas yang dikirimkan bahwa lahan petani itu terserang hama putih palsu dan belum banyak. Berdasarkan pengakuan petani telah dilakukan penyemperotan dengan insektisida Regent namun belum juga tertangani.
"Jenis tanaman padi Ciherang, usia 45 hari dengan areal luasan sekitar 10 rante, dengan intensitas 16.9 persen hama putih palsu dan kekeringan. Dikarenakan areal ini sawah tadah hujan. Yang terserang itu ada 10 rante, memang mirip kresek dan hama putih palsu bercampur kekeringan, jadi biar gampang petani sebut itu hama kresek," paparnya.