Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Sudah bukan rahasia jika perusahaan teknologi mengumpulkan data milik penggunannya. Tetapi, hasil studi baru menunjukkan bahwa Google mengumpulkan data lebih banyak dari yang kita kira.
Berdasarkan hasil studi yang dilakukan oleh profesor dari Vanderbilt University, Douglas C. Schmidt, Google mengumpulkan segala bentuk data dari orang yang menggunakan layanannya, seperti browser Chrome dan smartphone Android. Mulai dari rute perjalanan yang diambil hingga musik yang didengarkan.
Sebagian besar data tersebut diperoleh melalui cara yang pasif. Seperti data tentang lokasi yang dikirimkan ke Google walaupun pengguna tidak sedang menggunakan smartphone Android atau browser Chrome.
Diperkirakan smartphone Android yang tidak digunakan tapi menjalankan Chrome di background mengirimkan lokasi informasi ke Google 340 kali dalam 24 jam.
Google sendiri menentang hasil studi ini dan mengindikasikan bahwa penulis studi tersebut memiliki konflik kepentingan dengan Google. Schmidt merupakan saksi di kasus hak cipta yang melibatkan Google dan Oracle.
"Laporan ini diajukan oleh kelompok pelobi profesional dari DC, dan ditulis oleh seorang saksi untuk Oracle dalam litigasi hak cipta dengan Google yang sedang berlangsung," kata juru bicara Google dalam keterangan resminya, seperti dikutip dari CNET, Jumat (24/8/2018).
"Jadi bukan kejutan jika laporan tersebut berisi informasi yang menyesatkan," lanjutnya.
Google sendiri saat ini sedang terlibat masalah privasi karena tetap melacak pengguna walaupun fitur location history telah dimatikan. Google bahkan telah digugat oleh seorang pengguna yang mewakili seluruh pengguna layanan mobile Google.(dtn)