Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Tanjungbalai. Kehidupan nelayan, khususnya pukat apung sangat memprihatikan. Gaji mereka dari toke cuma Rp 50.000 per hari. Dalam 10 hari melaut, mereka cuma bisa bawa pulang Rp 300.000.
Menurut Yanto (39), nelayan apung kepada medanbisnisdaily.com,Sabtu (25/8/2018), kalangan masyarakat nelyan yang bekerja di kapal ikan apung sebenarnya mengeluh dengan gaji yang cuma Rp 50.000/hari.
"Bayangkan saja pak, kami bekerja melaut selama sepuluh hari hanya menerima gaji sebesar Rp 500.000 ,dan sebelum berangkat kami harus meminjam dengan toke setidaknya Rp 200.000,selain untuk membeli rokok juga biaya yang ditinggalkan untuk keluarga di rumah selama melaut. Ketika pulang melaut selama sepuluh hari itu kami cuma membawa uang untuk keluarga sebesar Rp 300.000 lagi,karena sudah dipotong pinjaman sewakru mau berangkat melaut," tuturnya
Yanto mengatakan, uang sisa gaji sebesar Rp 300.000 itu tentu saja tidak mencukupi menutupi kebutuhan nafkah keluarga menunggu kembali melaut yang biasanya dua kali dalam satu bulan.
"Saya pribadi merasa gaji itu sangat minim. Meskipun kebutuhan melaut ditanggung toke, tetapi waktu bekerja selama melaut itu tidak sebanding dengan gaji yang diterima," keluhnya.