Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Pemerintah Kota (Pemko) Medan menargetkan penerimaan pendapatan asli daerah (PAD) di tahun ini sebesar Rp 2,11 triliun. Hanya, hingga 16 Agustus 2018 realisasi penerimaan baru mencapai Rp 726 miliar atau 36,75 %. Meski begitu, Pemko Medan tidak mengajukan revisi perubahan penerimaan PAD di P-APBD 2018.
"Memang realisasi minim, tapi tidak ada kami ajukan perubahan atau penurunan target di P-APBD 2018," ujar Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Medan, Irwan Ritonga, di Medan, Sabtu (25/8/2018).
Dia beralasan, sampai saat ini, organisasi perangkat daerah (OPD) yang diberikan tanggung jawab untuk mencari PAD tidak mengajukan permohonan penurunan target.
"Mungkin proyeksi penerimaan PAD bakal melonjak di Oktober, tapi itu tergantung OPD nya. Mereka yang lebih tahu, sampai KUA-PPAS APBD-P 2018 diajukan ke DPRD, mereka tidak ada meminta agar target pendapatan diturunkan," ungkapnya.
Lagi pula, kata dia, proyeksi penerimaan PAD ditetapkan berdasarkan berbagai pertimbangan, termasuk laju pertumbuhan ekonomi.
"Target tidak sembarang ditetapkan, semua diperhitungkan. Kalau memang tidak tercapai mungkin ada alasan lain," tuturnya.
Seperti diberitakan, Kepala Bidang Perizinan Tata Ruang, Perhubungan dan Lingkungan Hidup DMPTSP, Jhon Ester Lase menyebut pengalihan kewenangan pengutipan retribusi IMB dan pajak reklame dari instansi sebelum pada Desember 2017.
Saat ini juga, ujar dia, target penerimaan PAD dari dua sektor tersebut ditentukan oleh instansi yang sebelumnya mengelola.
"Target ditentukan bukan dari DPMPTSP, akhir desember 2017 pengalihan kewenangan. Sementara target yang mengusulkan instansi yang lama, di kami sudah menerima jadi targetnya, tinggal menjalankan," ujar Jhon Lase.
Realisasi PAD dari retribusi IMB hingga Juli 2018 hanya berkisar Rp 3 miliar dari target Rp 107 miliar. Begitu juga realisasi pajak reklame yang juga hanya Rp 3 miliar dari target Rp107 miliar. Kedua pos tersebut menjadi yang terburuk.