Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta
Target lifting minyak dan gas bumi (migas) untuk tahun 2018 diperkirakan tak tercapai. Hingga akhir tahun, realisasi lifting migas diperkirakan sebesar 1,897 juta barel setara minyak per hari (BOEPD) atau sebanyak 95% dari target 2 juta BOEPD yang terdiri 1,2 juta BOEPD dan 800 ribu BOPD.
Wakil Kepala SKK Migas Sukandar mengatakan, capaian lifting migas hingga 31 Juli 2018 sebesar 1,917 juta BOEPD atau sebesar 96% dari target. Raihan tersebut terdiri dari 1,147 juta BOEPD gas (96%) dan 770 ribu BOPD (96%) minyak.
Hingga akhir tahun, lifting migas diperkirakan 1,897 juta BOEPD (95%) yang terdiri dari gas 1,122 juta BOEPD (94%) dan minyak 775 ribu BOPD (97%).
"Memang betul kami tampilkan sampai 31 Juli jadi lifting 1,917 juta BOEPD atau 96%, kira-kira 1% lebih rendah (akhir tahun)," kata dia Komisi VII DPR RI Jakarta, Senin (27/8/2018).
Berdasarkan data SKK Migas, produksi beberapa KKKS utama diproyeksi tidak mencapai target. PT Chevron Pasific Indonesia misalnya target lifting minyak tahun ini sebesar 213 ribu BOPD. Namun, diperkirakan hanya bisa mencapai 206 ribu BOPD atau sekitar 96,8%.
PT Pertamina EP ditargetkan sebesar 85 ribu BOPD namun diperkirakan hanya mencapai 77 ribu BOPD atau sebesar 89,9%.
Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM Djoko Siswanto mengatakan, produksi migas turun salah satunya diperkirakan oleh banyaknya lapangan tua.
"Di antaranya lapangan minyak yang sudah produksi sudah tua dan mengalami penurunan produksinya," ungkapnya.
Kemudian, terkait harga minyak yang selanjutnya berpengaruh pada investasi. "Di sisi lain dinamika global yang berpengaruh terhadap harga minyak dunia," tutupnya.(dtf)