Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Menjalankan perintah Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Tim Seleksi baru KPU Nias Selatan telah menyelenggarakan seleksi administrasi ulang terhadap pendaftar yang sempat dinyatakan tidak lolos. Seleksi ulang dilaksanakan sejak kemarin hingga hari ini, Selasa (28/8/2018).
Hasilnya, sebanyak 16 orang dinyatakan lolos seleksi administrasi. Sesuai jadwal, mereka akan mengikuti tahapan seleksi berikutnya yakni CAT atau test tertulis sistem komputer. Yang lolos selanjutnya menghadapi psikotest.
"Sedang diketik nama-nama 16 orang yang lolos seleksi ulang, besok sudah diumumkan lewat website KPU," kata Ketua Timsel Tonny Situmorang menjawab medanbisnisdaily.com di kantor KPU Sumut, Selasa (28/8/2018).
Menurut Tonny yang merupakan pengajar di FISIP USU, mereka melakukan seleksi ulang kepada 86 pendaftar yang syarat calonnya lengkap. Minus 16 orang yang sudah lolos psikotest, maka yang diseleksi ulang sebanyak 70. Dari situ dinyatakan lolos 16 orang.
Seperti diketahui kegaduhan sempat mewarnai seleksi komisioner KPU Nisel. Penyebabnya adakah kecurangan yang diduga dilakukan anggota timsel yakni Agerifa Dachi. Dia dikatakan membuang dokumen syarat calon para pendaftar sehingga tidak lolos administrasi. KPU RI kemudian menurunkan Tim Inspektorat dari Jakarta menyusul adanya pengaduan atau laporan hal tersebut ke mereka.
Pasca menerima laporan tim inspektorat KPU RI kemudian memecat dua anggota timsel dan menggantinya dengan dua nama baru. Keduanya adalah Edy Ikhsan dan Renta Nababan. Melakukan seleksi administrasi ulang menjadi tugas pertama mereka sebagai timsel baru.
Publik tidak pernah tahu kesimpulan pemeriksaan Tim Inspektorat terkait kecurangan Timsel sebab tidak pernah dijelaskan secara terbuka oleh KPU RI.
Tentang 16 calon komisioner yang sudah mengikuti seleksi hingga tahapan test kesehatan, disebutkan tidak lagi mengikuti seleksi ulang. Mereka menunggu calon lainnya untuk menjalani test wawancara yang saat ini mengalami penundaan.