Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta. Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) bakal capres dan cawapres Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Abdul Kadir Karding, menyinggung gerakan #2019GantiPresiden yang digaungkan kubu Prabowo Subianto. Karding menyebut isu-isu yang dibuat kubu Prabowo tidak berdasarkan fakta.
"Yang dijual simbol yang nggak bisa bikin kenyang, udah nggak bikin bahagia. Baik hashtag maupun emak-emak nggak bikin senang, nggak bikin bahagia," kata Karding kepada wartawan di Posko Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (28/8/2018).
"Kalau mau jual itu program dan kerja prestasi jangan jualan jargon ilusi, nggak laku," sambungnya.
Karding mengatakan koalisi Jokowi tidak takut suara emak-emak jatuh pada pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Ia menyebut Jokowi-Ma'ruf juga memiliki suara emak-emak. Dan menurut survei, kata dia, suara emak-emak di pasangan Jokowi-Ma'ruf lebih unggul.
Ia juga mengomentari pendapat-pendapat kubu Prabowo yang menyebut pemerintah Jokowi saat ini mengalami pelemahan ekonomi. Karding bahkan berani menantang bakal cawapres Sandiaga Uno untuk berdebat terkait pendapat yang menyebut pemerintahan Jokowi mengalami kelemahan ekonomi.
"(Ekonomi) kacau itu menurut mereka. Ayo kita debat sama Sandi soal ekonomi. Ya kita siap debat sama Sandi, siapapun, dari ukuran mana ekonomi terpuruk? Ngomong pakai data jangan simbol, nggak boleh," kata Sekjen PKB ini.
Mengenai isu harga telur di Jakarta mahal yang diembuskan kubu Prabowo, Karding balik mempertanyakan di wilayah mana harga telur mahal. Jika di wilayah Jakarta, dia mengatakan semestinya hal itu jadi tanggung jawab gubernur DKI Jakarta.
"Itu isu di mana? Di pasar Jakarta yang tanggung jawab itu Gubernur Jakarta, Wagub Jakarta. Tim pengendali inflasi itu bukan Presiden tetapi (Pemprov) DKI. (Saat itu menjadi) urusan Mas Sandi ya," kata Karding."Jangan buang masalah ke orang yang tidak bidangi langsung. Teman di sana itu jargon masih isu. Masak rakyat mau dikasih isu, ya nggak kenyang-kenyang, Pak," tandasnya. (dtc)