Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Surabaya - Pemkot Surabaya terus mewujudkan proyek transportasi massal trem. Tahun ini, anggaran diajukan melalui Perubahan Anggaran Keuangan (PAK) dan merevisi jarak pembangunan tahap awal.
"Proyek ini kan multiyears, tahun ini akan kami masukkan ke dalam PAK. Dan semoga disetujui sehingga tahun depan (2019) bisa dilakukan pengerjaan fisik," kata Kepala Dinas Perhubungan Kota Surabaya, Irvan Wahjudrajat saat dikonfirmasi detikcom, Rabu (30/8/2018).
Total anggaran pembangunan trem, kata Irvan sebesar Rp 1 triliun yang dianggarkan secara bertahap. "Tahun ini kami ajukan anggaran Rp 412 miliar untuk anggaran 2019 dan sisanya untuk pengerjaan 2020," tambahnya.
Menurutnya, anggaran total mengalami susut dari penghitungan sebelumnya sebesar Rp 2,1 triliun. Susutnya disebabkan adanya revisi panjang jalur yang akan dilintasi trem.
"Kita review sekarang menjadi sekitar 12 Km atau dari Joyoboyo-Tunjungan (Siola). Kalau sebelumnya mulai Joyoboyo hingga Tanjung Perak melalui Jalan Indrapuran dan Jalan Rajawali," ungkapnya.
Irvan menyebut saat ini proyek trem dalam tahap pematangan rencana lelang yang dilakukan tim lelang. Terdiri kejaksaan, kepolisian, bagian hukum serta akademisi.
Selain itu, susutnya anggaran juga disebabkan kereta trem menggunakan tenaga baterai. "Awalnya menggunakan listrik, tapi dengan sistem baterai yang tiap pemberhentian ada charger, membuat lebih murah. Jadi tidak lagi pakai katineri yang di atas, tapi pakai baterai," jelas Irvan.
Terakhir, Irvan menyebut penghematan anggaran juga dengan pengadaan rolling stok tidak perlu terlalu banyak karena jalurnya pendek. "Kalau sampai Jalan Tunjungan hanya butuh 5 trem set (gerbong trem). Kan pendek tidak perlu banyak-banyak," pungkasnya. dtc