Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta - Sejumlah alumni dan Guru Besar Universitas Indonesia membentuk Aliansi UI Toleran. Aliansi itu dibentuk karena kekhawatiran terhadap paham radikal yang dianggap mengancam kesatuan NKRI.
Ketua Presidium Aliansi UI Toleran Donny Gahral Adian menyebut masalah toleransi sudah dialami Indonesia sejak sebelum merdeka. Salah satunya tentang 7 kata di Piagam Jakarta yang kini menjadi sila pertama dalam Pancasila.
"Bicara toleransi bicara bangsa. Bangsa kita bisa dibilang sebuah rumah tangga yang sejak ijab kabul tidak pernah lepas dari pertengkaran, cekcok. Sebelum 17 Agustus sudah ada ketegangan antara teman-teman di Indonesia timur dengan 7 kata di Piagam Jakarta," kata Donny dalam acara deklarasi di Museum Kebangkitan Nasional, Jalan Abdul Rachman Saleh, Jakarta Pusat, Kamis (30/8/2018).
Donny mengatakan, persoalan berbeda terjadi pada masa orde baru. Masa ini diwarnai dengan aturan yang ketat dan adanya persoalan SARA.
"Orde baru seperti orang tua yang maksa dengan ancaman yang dibalut dengan satu konsep SARA. Jadi kita tidak bercekcok selama orde baru karena takut. Setelah reformasi semua unek-unek tentang perbedaan muncul ke permukaan dan yang paling menyedihkan ada kelompok yang ingin mentalak NKRI, Pancasila, dan Undang-undang Dasar 1945," ujarnya.
Donny berharap aliansi ini menjadi wadah untuk membicarakan masalah tersebut dan diikuti oleh kampus-kampus lain. Dia menyebut semua pihak pada dasarnya ingin damai.
"Sementara kita ingin kita ingin perbedaan itu di-omongin dengan nasehat pernikahan namanya Pancasila, kita tidak ingin negara ini cerai, kita tidak ingin rakyat Indonesia jadi yatim piatu. Universitas sebagai lahan diskusi harus tetap dengan marwah, jadi kita mulai dari UI, kita bicara deradikalisasi, solidaritas, kerukunan, pada dasarnya semua orang ingin rukun, bahkan orang radikal pun punya keinginan untuk rukan dan tentram," kata dia.
Salah seorang alumni UI yang hadir dalam acara ini, Ade Armando menilai masalah intoleransi merupakan kekhawatiran di kampus UI saat ini.
"Ini adalah sebuah kekhawatiran yang sama sekali bukan mengada-ada, ketua BNPT sendiri menyebut UI sebagai salah satu universitas yang sudah terpapar radikalisme, ini adalah gerakan yang murni civil society untuk mencegah apa yang dikhawatirkan tersebut jangan sampai berkembang lebih lanjut," kata Ade.dtc