Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Sumedang - Sejumlah warga yang berada di sekitar Waduk Jatigede, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat memanfaatkan pesisir waduk menjadi lahan pertanian. Namun lahan pertanian tersebut mengalami gagal panen akibat kekeringan.
Pantauan detikcom, Minggu (2/8/2018) di Waduk Jatigede, sejumlah warga menanam tanaman hortikultura di pesisir Waduk Jatigede yang berada di Desa Cipaku, Kecamatan Darmaraja, Kabupaten Sumedang.
"Ya tanahnya dimanfaatkan buat berkebun, ada yang menanam kacang, jagung dan padi," kata Miska warga sekitar.
Karena air waduk Jatigede sudah hampir dua bulan menyusut, tanaman hortikultura yang ditanam oleh sejumlah petani ikut mengering atau gagal panen.
"Hasilnya jelek, tidak seperti tahun kemarin. Padi kekeringan, kacang dan jagung juga. Kalau padi gagal panen, kacang dan jagung bisa tumbuh tapi tidak maksimal," ungkap dia.
Menurutnya tahun ini merupakan kemarau terparah yang terjadi di Waduk Jatigede dibanding tahun-tahun sebelum. Menurutnya, tahun sebelumnya petani masih dapat panen dibandingkan tahun sekarang.
"Kalau tahun sekarang lebih parah dibandingkan tahun sebelum. Padi busa dipanen, kalau sekarang kacang sama jagung juga ga tahu bisa dipanen atau tidak, soalnya sumber air jauh," tutur dia.
Rata-rata para petani menanam padi atau tanaman hortikultura di aliran air. Hal tersebut dilakukan agar mudah terairi pertaniannya. Namun karena sekarang sudah memasuki musim kemarau, air pun menyusut dan tidak dapat digunakan oleh warga.
Dia mengatakan meski di musim hujan air di Waduk Jatigede tinggi, namun tidak dapat digunakan warga karena belum ada salurannya."Sudah 12 kali musim panen, tetap air sungai tidak dapat digunakan karena belum ada salurannya," ujar Miska. dtc