Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Banyumas - Sebanyak 10 siswa sekolah dasar di Banyumas dilarikan ke puskesmas karena mengeluh mual. Diduga mereka keracunan setelah makan es krim.
"Tadi anak-anak habis olahraga nangis lapor ke saya sakit perut, mual mau muntah. Katanya habis makan es krim yang dijual di lapangan," ujar salah seorang guru, Kristiningsih kepada wartawan, Rabu (5/9/2018).
Para siswa SDN 1 Kutasari, Kecamatan Baturraden itu mengaku membeli es krim dari penjual keliling. Setelah mendapat perawatan di Puskesmas 1 Baturraden, para siswa langsung diperbolehkan pulang.
"Setelah (es krim) dimakan mereka mual-mual, nangis, terus es krimnya bau obat. Sehari sebelumnya orang yang jualan sudah dimarahi oleh guru olahraga agar jangan berjualan di lapangan, karena menganggu. Penjual itu selama ini tidak pernah berjualan di kompleks sekolahan, karena semua penjual yang tergabung dalam paguyuban berada di dalam," jelas Kristiningsih.
Kapolsek Baturraden, AKP Mugiono, menambahkan setelah mendapatkan laporan itu pihaknya langsung mengamankan penjual es krim, NA (24), warga Desa Kebocoran, Kecamatan Kedungbanteng, Banyumas.
Diduga para siswa mengalami keracunan, karena pada kemasan es krim yang dijual dengan harga antara Rp 1.500 sampai Rp 3.000 per buah itu tidak terdapat tanggal kedaluwarsa dan merupakan produk olahan rumah tangga.
"Dari pemeriksaan korban di puskesmas, diduga mereka mengalami keracunan. Karena pada kemasan es krim tidak dicantumkan kapan tanggal kedaluwarsanya sehingga tidak diketahui apakah es ini layak dikonsumsi atau tidak," katanya.
Di kesempatan yang sama, NA mengatakan jika sudah berjualan es krim sejak enam tahun lalu. Selama itu pula tidak pernah ada konsumen yang mengalami keracunan. Es krim itu diambil dari seorang produsen dan dia menjualnya dengan sistem bagi hasil.
"Es krim ini buatan home industry, saya tinggal mengambil, kemudian memasarkan secara keliling ke sekolah-sekolah," ucapnya. dtc