Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbidnisdaily.com - Medan. Setelah kemarin (5/9/2018) dilantik, hari ini, Kamis (6/9/2018), menjadi hari pertama bagi pasangan Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi-Musa Rajekshah (Ijeck) menjalankan tugasnya sebagai pemimpin. Sesuai dengan visi misi yang mereka sampaikan di Pilgubsu, banyak pekerjaan harus dilaksanakan.
Direktur Eksekutif Suluh Muda Indonesia (SMI), Kristian Redison Simarmata, menyebutkan, kasus-kasus pertanahan di Sumut adalah satu hal yang sangat mendesak bagi Edy-Ijeck diselesaikan. Terlebih jika dikaitkan dengan keinginan mewujudkan kedaulatan pangan serta pemenuhan kebutuhan lapangan kerja.
Sengketa tanah di Sumut, khususnya jika dikaitkan dengan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) 2, pada kenyataannya sudah menjadi ladang korupsi bagi banyak pihak. Tak terkecuali para penegak hukum.
Tertangkapnya hakim Pengadilan Negeri Medan dalam OTT Komisi Pemberantasan Korupsi baru-baru ini merupakan fakta telanjang bahwa sengketa tanah di Sumut dijadikan sumber keuntungan pribadi bagi banyak oknum.
"Penyelesaian masalah tanah di Sumut jadi contoh paling sederhana bagi Edy dan Ijeck untuk menunjukkan bahwa mereka berkomitmen mendorong provinsi ini jadi lebih maju," tegas Kristian menjawab medanbisnisdaily.com, Kamis (6/9/2018).
Dia mengakui bahwa tak mudah menyelesaikan sengketa tanah di Sumut. Selain persoalannya sudah sangat akut, jumlahnya juga tidak sedikit. Berbagai pihak terlibat didalamnya, termasuk para pengusaha yang selama ini ikut bermain. Tanah bukan malah jadi milik petani yang benar-benar membutuhkannya.
Ungkapnya, setidaknya yang ingin diketahui rakyat Sumut saat ini adalah seperti apa political will mereka menyelesaikan sengketa tanah.
Yang berikutnya yang tidak kalah penting oleh Edy-Ijeck dikerjakan adalah pembangunan infrastruktur. Pemimpin sebelumnya hanya berharap pada proyek-proyek nasional agar di Sumut dibangun berbagai sarana. Tidak berinisiatif melakukan terobosan agar upaya pemerintah pusat lebih optimal keuntungannya dirasakan rakyat.