Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta - Partai Demokrat (PD) mengizinkan sebagian kadernya mendukung Jokowi-Ma'ruf Amin. PD mempertimbangkan kepentingan elektoral partainya.
Wasekjen PD Andi Arief mengatakan tak hanya kader PD Papua yang menaruh simpati cukup besar ke Jokowi. Setidaknya ada 5 wilayah lain. Namun memang PD baru memberi dispensasi kepada DPD Papua.
"Untuk semnetara ini masih Papua (yang diberi dispensasi), Sulut kan emang imbang suaranya. Masih Papua karena kita berkepentingan juga suara di Papua dong. Kalau kita paksakan suara Pak Prabowo di sana kan relatif gak terlalu besar," kata Andi Arief di kediaman SBY, Jl Mega Kuningan, Jakarta, Minggu (9/9/2018).
Andi Arief mengatakan PD juga mempertimbangkan kepentingan elektoralnya saat memberi dispensasi kepada DPD Papua. Di wilayah lain yang masih ada potensi dimenangkan Prabowo, PD tentu tak akan memberi dispensasi.
"Jadi ada kepentingan partai ada kepentingan pilpres. Ada juga peta politik di mana kita sudah baca di sana Pak Prabowo tidak begitu kuat," ulasnya.
PD perlu berhitung soal dampak elektoral karena terkait kemenangan di Pemilu 2019. Bagi Andi, tak mungkin Prabowo-Sandiaga bisa menang jika partai pengusungnya tak mendapat suara cukup. PD menegaskan tak berkhianat.
"Jadi teorinya kalau partai ini mendapat suara besar, misalkan Gerindra dan PD, PAN, PKS itu, lebih menjamin untuk menang pilpresnya. Nggak mungkin misalnya Gerindra 10%, Demokrat 7%, PKS 3%, PAN 4% itu menang pilpres, itu nggak mungkin. Jadi teorinya sebesar-besarnya menang pileg lebih menjamin untuk menang pilpres," ulas Andi Arief.
"Kita nggak melakukan pengkhianatan justru lebih fair," ujarnya. dtc