Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) telah menyepakati adanya perubahan pengurus perseroan. Terjadi perombakan untuk satu posisi yakni kursi direktur utama.
Para pemegang saham sepakat Direktur Utama PGN Jobi Triananda Hasjim dicopot dan digantikan oleh Gigih Prakoso Soewarto. Gigih sebelumnya pernah menjabat sebagai Direktur Perencanaan Investasi dan Manajemen Risiko di PT Pertamina (Persero).
Komisaris Utama PGN IGN Wiratmaja Puja mengaku tak mengetahui persis alasan pergantian direktur utama PGN. Dia menegaskan bahwa itu merupakan kewenangan pemegang saham dwiwarna PGN, meskipun dia menjadi komisaris sebagai perwakilan dari pemerintah.
"Ini sesuai peraturan yang berlaku adalah kewenangan dari pemegang saham dwiwarna seri A. Kalau untuk pertimbangannya tanya ke pemegang saham dwiwarna," tuturnya di Hotel Four Seasons, Jakarta, Senin (10/9/2018).
Saham dwiwarna merupakan saham khusus yang ada di Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Saham ini memungkinkan pemerintah dalam hal ini Kementerian BUMN untuk mengendalikan dan rencana perusahaan.
Kementerian yang dipimpin oleh Rini Soemarno itu juga memiliki kewenangan termasuk untuk pergantian direksi dan komisaris.
"Itu keputusan pemegang saham seri A, itu hak mutlak pemerintah," tegasnya.
Menurut Direktur Infrastruktur & Teknologi PGN, Dilo Seno Widagdo, fokus bisnis perusahaan tidak akan jauh berbeda dengan adanya pergantian tersebut. Gigih menurutnya juga sudah mengetahui secara garis besar rencana bisnis PGN.
"Sebenarnya (Gigih) bagian steering committee pada saat kita laksanakan integrasi PGN, Pertamina dan Pertagas. Jadi bukan hal yang baru buat Pak Gigih. Pak Gigih juga tahu apa-apa saja yang menjadi diskusi kita di pokja vokasi, pokja infrastruktur, pokja visi misi dan pokja komunikasi," tuturnya.
Apalagi, kata Dilo, Gigih sebenarnya bukan muka baru di PGN. Dia pernah menjabat sebagai Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis di PGN.
"Orang yang sudah pernah ada ke PGN kembali ke Pertamina, ikut ke dalam staring comite integrasi PGN, Pertamina dan Pertagas. Semua perencanan beliau ikut. Jadi rasanya apa yang direncanakan perlu diakselerasi untuk bisa membawa manfaat," tambahnya.(dtf)