Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta
Laporan Daftar Pemilih Tetap (DPT) ganda yang disampaikan parpol koalisi Prabowo Subianto-Sandiaga Uno berkurang. Awalnya koalisi Prabowo-Sandiaga melaporkan adanya temuan 25 juta DPT ganda, namun kini menjadi 6,3 juta.
"Justru kemarin, tadi malam, disampaikan dari 25 juta sudah berkurang jadi 6,3 juta. 6,3 juga itu menurut teman dari partai didapat dengan 4 elemen dan data DPT," ujar komisioner KPU Viryan Aziz kepada wartawan di kantornya, Jalan Imam Bonjol, Jakarta, Rabu (12/9/2018).
Viryan menjelaskan, KPU bekerja sama dengan parpol koalisi Prabowo-Sandiaga yakni Gerindra, Demokrat, PAN dan PKS yang sebelumnya menyerahkan temuan 25 juta DPT ganda untuk Pemilu 2019.
"Pertama pakai DPS angkanya waktu itu 137 juta dengan 3 elemen dapatnya 25 juta. Kemudian kita berikan data DPT, sudah kita berikan, 185 juta dan memang NIK (Nomor Induk Kependudukan) kita tutup jadi 6 digit karena menyangkut kerahasiaan data pribadi," ujar Viryan.
"Sehingga teman-teman dari partai mengambil bukan 3 elemen tapi 4 elemen dengan tempat lahir, hasilnya hanya 6,3 juta," sambungnya.
Viryan meyakini proses penyisiran DPT ganda yang dilakukan KPU bisa mengeliminir data-data ganda. Sampai saat ini, proses tersebut masih belum selesai dilakukan.
"Kami meyakini masih jauh di bawah itu. Angkanya berapa? Kita masih terus melakukan pengecekan kegandaan dan verifikasi di daerah. Tapi data yang sudah kita rampungkan, analisis DPS dibawah 1 persen data kegandaannya," sebut dia.
Sebelumnya, parpol koalisi Prabowo Subianto-Sandiaga Uno menolak jumlah DPT yang telah ditetapkan KPU. Alasannya, dalam DPS yang dirilis KPU sebelumnya masih ditemukan sejumlah kesalahan. PKS, Gerindra, PAN, dan Partai Demokrat menyatakan menemukan setidaknya 25 juta data ganda dari 137 juta lebih pemilih yang ada di DPS.
Sedangkan KPU menetapkan jumlah DPT Pemilu 2019 sebanyak 185 juta pemilih pada Rabu (5/9) . Namun KPU tetap akan menyempurnakan DPT dalam waktu 10 hari.(dtc)