Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisniadaily.com-Medan. Imunisasi campak Measles Rubella (MR) yang sedang gencar dilakukan pemerintah kurang diminati oleh warga Kota Medan.
Wali Kota Medan, Dzulmi Eldin, mengatakan, mulai 1 sampai 31 Agustus 2018 telah dilaksanakan Imunisasi MR di seluruh sekolah di Kota Medan mulai tingkat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Taman Kanak, SD/MI serta SMP/MTS. Namun, diakuinya masih sedikit anak yang bersedia diimunisasi.
"Targetnya itu 585.641 anak yang bisa diimunisasi sampai akhir Agustus 2018. Tapi, kenyataannya sekitar 38%," ujar Eldin, di Medan, Jumat (14/9/2018).
Eldin menegaskan, Kota Medan berkomitmen penuh untuk mencapai eliminasi penyakit campak dan pengendalian penyakit Rubella (kecacatan) yang disebabkan oleh infeksi Rubella saat kehamilan (Congenital Rubella Syndrome) pada tahun 2020.
Disebutkannya, di Kota Medan ada tiga anak yang masih balita menjadi korban virus MR dihadirkan dalam pertemuan tersebut. Sangat miris, ketiga anak itu mengalami kecacatan yang cukup parah, selain tidak bisa melihat, ada juga yang mengalami pengecilan otak dan jantung bocor.
"Ini menjadi tanggung jawab kita bersama. Oleh karenanya diharapkan peran serta aktif semua lintas sektoral, program dan stakeholders agar bahu membahu mensukseskan program nasional ini,” ucapnya.
Seperti diketahui, Vaksin MR dinyatakan positif mengandung unsur babi. Meskipun begitu, MUI memperolehkan penggunaan vaksin yang berasal dari Serum Institute of India (SII). Namun dengan sejumlah cacatan.