Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta
Bank Indonesia (BI) merespons rilis Badan Pusat Statistik (BPS) yang mencatat neraca perdagangan Indonesia defisit sebesar US$ 1,02 miliar di Agustus. Namun defisit pada Juli lebih besar, yaitu US$ 2,03 miliar.
Deputi Gubernur BI Dody Budi Waluyo mengatakan angka defisit Agustus masih di bawah ekspektasi pasar. Dia menekankan, untuk mengatasi defisit neraca perdagangan tidak bisa instan.
"Ya mungkin harapan pasar lebih dari itu ya, tentunya kita butuh waktu karena tentunya prosesnya tidak bisa langsung impor dipotong, kemudian dikurangi, karena ada satu proses," katanya ditemui di Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, Senin (17/9/2018).
Di luar itu, Dody mengatakan bahwa defisit neraca perdagangan trennya terus membaik, dibuktikan dengan membandingkan defisit pada Juli.
"Yang penting adalah kita melihat ada progres bagaimana defisit itu dari sisi trade balance-nya lebih kecil," sebutnya.
Meski belum bisa memastikan, dia mengatakan arah ke depan akan terjadi penurunan impor sehingga diharapkan defisit neraca perdagangan terus membaik.
"Kita lihat saja nanti, karena data datanya kita masih belum punya secara akurat untuk bisa mengatakan trennya seperti apa (ke depan) tapi secara besarannya kita mengarah penurunan," paparnya.
"Kita tentunya menunggu dari sisicurrent account balance triwulan III yang akan keluar sekitar Oktober, November," tambahnya.(dtf)