Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Bank Indonesia (BI) mengingatkan pemerintah untuk tetap mewaspadai defisit transaksi berjalan (CAD) yang memberikan dampak terhadap pertumbuhan ekonomi ke depan.
Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI Aida S Budiman mengatakan, otoritas moneter mendukung target asumsi dasar pertumbuhan ekonomi di 2019 yang sebesar 5,3%.
"Untuk pertumbuhan ekonomi kami sepakat masih bisa dijaga 2018 5,2%, 2019 5,3% dengan tetap berhati-hati karena penurunan CAD," kata Aida di ruang rapat Banggar DPR, Jakarta, Selasa (18/9/2018).
Pemerintah saat ini sudah menerbitkan beberapa kebijakan untuk menekan defisit transaksi berjalan hingga akhir tahun 2018 berada di kisaran 2,5%. Defisit transaksi berjalan akan berdampak kepada pertumbuhan, karena dalam menekannya pemerintah melakukan pengendalian impor yang tentunya memiliki dampak terhadap target ekonomi.
Sedangkan untuk asumsi dasar lainnya seperti inflasi dan nilai tukar pun masih dalam rentang yang ditetapkan pemerintah. Untuk inflasi BI menetapkan 3,5 plus minus 1%, nilai tukar Rp 14.300-Rp 14.700 per US$.
"Maka kami tetap dalam year-to-date pertumbuhan ekonomi sesuai BI 5,2% 2018, 2019 5,1-5,5%, inflasi tetap 3,5% plus minus !%, nilai tukar sekarang sudah Rp 14,004, 2019 Rp 14.300-Rp 14.700," tutup dia.(dtf)