Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Usai melaksanakan Konvoi Kerakyatan di Kota Medan, Selasa (18/9/2015), Masyarakat Transportasi yang diinisiasi Keluarga Besar Supir/Pemilik Angkutan Kota (KESPER) dan Organisasi Pengusaha Angkutan Darat (ORGANDA) merencanakan akan melaksanakan aksi serupa untuk level Sumatra Utara. Dari usaha tersebut ditargetkan akan ada satu juta dukungan dari para supir angkutan dan keluarganya untuk pasangan calon presiden Jokowi-Ma'aruf pada Pilpres 2019..
Sekretaris Organda Medan, Jaya Sinaga dan Ketua Kesper Sumut, Israel Situmeang menjelaskan kepada medanbisnisdaily.com. Konvoi yang diselenggarakan hari ini hanya melibatkan angkutan dalam kota dan menjangkau wilayah Medan dan Deli Serdang.
Ungkap Jaya, konvoi berikutnya yang segera dimatangkan persiapannya akan melibatkan angkutan yang lebih besar yang terdiri atas angkutan kota dalam provinsi serta angkutan kota antar provinsi. Bahkan juga angkutan pedesaan.
"Coba bayangkan di Kota Medan saja terdaftar 189.000 angkutan yang mengikuti uji KIR. Maka di 33 kabupaten/kota di Sumut kurang lebih terdapat satu juta," papar Jaya.
Israel menyatakan,kepemimpinan Jokowi sebagai presiden pada periode pertama yang bersih, merakyat dan kerja nyata, demikian faktor yang menjadi alasan masyarakat transportasi menjatuhkan pilihan mendukung Jokowi-Ma'aruf. Itu sebabnya Jokowi harus dimenangkan kembali untuk periode kedua, 2019-2024.
Terang Israel, keuntungan nyata yang didapatkan masyarakat transportasi dari kerja nyata Jokowi adalah dibangunnya beberaoa ruas jalan tol. Salah satunya, Medan - Tebing Tinggi.
"Adanya jalan tol itu membuat para supir tripnya dapat, pendapatan jadi meningkat. Yang biasanya jalur Medan-Tebing ditempuh dalam waktu 3 jam sekarang jadi 1,5 jam. Supir benar-benar diuntungkan," terang Israel.
Ungkapnya, tidak mungkin Jokowi bisa menuntaskan berbagai program pembangunannya yang menguntungkan rakyat akan bisa tuntas jika dia tidak diberi kesempatan sampai dua periode. Dia harus diberi kesempatan memimpin lima tahun berikutnya.
Jika pada Pilpres 2014 Jokowi hanya meraih kemenangan tipis dari Prabowo di Sumut, tahun 2019 selisihnya harus lebih jauh. Untuk itu masyarakat transportasi yang terdiri atas para pengusaha, supir dan pengguna jasa akan bergiat menggalang dukungan.