Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta
Menteri Perikanan Susi Pudjiastuti mengingatkan para pengusaha di Indonesia untuk bisa meningkatkan produktivitas di tengah perang dagang yang saat ini sedang terjadi antara Amerika Serikat dan China.
"Jangan sampai pelaku usaha Indonesia bukannya menambah produksi, bekerja lebih giat, tapi malah melakukan peminjaman nama supaya barang China bisa masuk ke AS dengan nama lain," jelasnya di kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Jumat (21/9/2018).
Bukan tanpa alasan Susi melontarkan peringatan tersebut. Menurutnya, dulu pernah terjadi perusahaan-perusahaan asal negeri China meminjam nama perusahaan RI untuk memasukkan barang ke AS.
Kondisi serupa bisa saja terjadi saat ini. Apa lagi, barang China tengah dipersulit masuk AS. Celah mencatut nama perusahaan RI bisa saja ditempuh pengusaha China agar lebih mudah memasukkan barangnya ke AS.
"Itu pernah terjadi pada 2004. Akhirnya kenaikan impor tarif yang diberlakukan AS ke negara2 5 negara waktu itu tidak menguntungkan Indonesia," tutur dia.
Susi menceritakan kejadian di tahun 2014, saat udang dari China dan Vietnam dikenakan tarif 60-70% sementara Indonesia hanya 20%.
"Alih-alih orang kita memproduksi bikin tambak, melakukan terobosan usaha untuk produksi lebih, malah pinjamkan namanya. Akhirnya kita kena ancaman embargo oleh AS. Ini penting imbauan kepada pengusaha," katanya.
Susi menjelaskan Indonesia harus mengambil kesempatan ini untuk merambah pasar yang lebih luas lagi. Semua pengusaha dan eksportir, tidak hanya di sektor perikanan namun juga di berbagai sektor lainnya harus memanfaatkan kondisi ini.
"Itu imbauan dari saya. Semua pengusaha dan eksportir baik dari manufaktur produk, perikanan, handycraft. Ini kesempatan besar untuk bersaing melawan naga-naga besar sepeti China, Thailand. Vietnam," jelasnya.(dtf)