Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Probolinggo - Sejak satu bulan lalu, harga jual bawang merah di Kabupaten Probolinggo, merosot. Harganya 1 kg mencapai Rp 6 ribu untuk kualitas sedang. Rendahnya harga inih dikeluhkan petani setempat.
Seperti yang diungkapkan Sutarno, petani bawang Desa Sumber Suko, Kecamatan Dringu, Kabupaten Probolinggo. Sutarno mengaku murahnya harga jual bawang merah, sangat tidak seimbang dengan biaya perawatan tanamannya.
Untuk pembelian obat hama saja, kata dia, harus mengeluarkan biaya sekitar Rp 27 ribu/botol untuk sekali semprot.
"Biaya perawatan dan harga jual bawang merah tidak seimbang pak, kalo kondisi ini terus-terusan terjadi pastinya merugi. Saat ini saja, sudah tidak dapat untung," ungkap Sutarno saat ditemui di Desa Sumber Suko, Jumat (21/9/2018).
Hal senada diungkapkan Misnadi, petani bawang merah asal Kecamatan Tegal Siwalan, Kabupaten Probolinggo. Misnadi terpaksa menimbun bawang merahnya untuk dijadikan bibit. Hal itu dilakukan karena harga bisa lebih tinggi.
"Terpaksa tidak saya jual dulu bawang merah hasil panen. Lebih baik kita simpan untuk dijadikan sebagai bibit bawang merah, harganya lebih mahal," keluhnya.
Sementara Imam, pedagang bawang merah di Pasar Dringu, Kabupaten Probolinggo mengungkapkan, murahnya harga jual bawang di pasaran disebabkan sepinya pembeli. Sedikitnya permintaan bawang merah, tidak seimbang dengan pasokan bawang merah yang melimpah dari petani.
Disinggung soal Plasi atau pemotongan timbangan 10% perkwintal di pasaran, Imam menyebut jika saat ini sudah tergolong normal, yakni sekitar 10 persen.
"Harga bawang merah murah saat ini pak, padahal kualitasnya baik. Biasanya kalo murah begini, karena pembeli sepi sedangkan pasokan dari petani melimpah," terang Imam. dtc