Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Aksi mahasiswa yang berakhir rusuh di depan gedung DPRD Sumut, Kamis (20/9/2018) lalu merupakan konsekuensi dari aksi yang dilakukan di tahun politik seperti sekarang ini.
Hal itu sebagai konsekuensi logis karena suhu politik yang terus memanas menjelang kontestasi, khususnya Pilpres 2019. Demikian dikatakan Sekjen Barisan Demokrasi (Barsdem) Robby Fibrianto Sirait kepada medanbisnisdaily.com, Minggu (23/9/2018).
"Menurutku, ini konsekuensi logis dari pemilihan Pilpres yang akan datang. Aku sendiri secara pribadi, untuk sementara, sedang tak ingin membicarakan isu politik, sebab rentan untuk dimanfaatkan oleh mereka, elit politik," katanya.
Menurutnya, sulit menuduh aksi tersebut ditunggangi. Tapi, katanya, bila mereka tidak ditunggangi harusnya mempertimbangkan isu yang mereka bawakan di kondisi menjelang Pilpres.
Tetapi yang lebih penting, sambung Robby, persoalan adanya kekerasan atau pemukulan dari aparat, terhadap mahasiswa, itu sangat perlu dikritisi.
"Aparat yang secara fungsional, untuk mengamankan demonstrasi, malah memukuli dan melakukan kekerasan kepada pendemo. Sebagai negara yang menjunjung demokrasi, sikap aparat tersebut mesti dikritisi," jelasnya.