Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Taput. Harga cabai merah di Tapanuli Utara (Taput) kembali mengalami penurunan. Di akhir September, harga cabai merah berada di kisaran Rp 16.000 sampai Rp 18.000 per kg. Harga cabai merah sempat berada di kisaran Rp 22.000 sampai Rp 28.000 per kg pada pertengahan September.
Petani cabai merah, RF Hasiholan Siregar (42), Selasa (25/9/2018), di area pertanaman cabai merahnya di Desa SiRaja Hutagalung, Kecamatan Siatas Barita, Kabupaten Taput, mengeluhkan harga cabai merah seperti 'terjun bebas' di akhir September ini.
Ia mengatakan, rendahnya harga cabai merah tersebut membuat para petani tidak bisa menutupi cost produksi. Hasiholan memulai tanam pada akhir Mei lalu dan kini mulai memanen pada September ini.
"Harga cabai merah di bawah Rp 20 ribu per kg tidak akan memberikan untung bagi petani. Sebab, ongkos produksi begitu besar, yaitu mulai pengolahan lahan, pekerjaan pembuatan bedengan tanaman, pembelian mulsa untuk menutup bedengan, bibit, pemupukan, penyemprotan peptisida dan upah pekerja," terang Hasiholan Siregar.
Untuk itu, ia berharap ada perhatian dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Taput kepada petani cabai. "Petani sempat terbantu dengan program Pemkab Taput yang pernah melakukan pasar lelang cabai merah. Artinya, dengan keberadaan pasar lelang beberapa waktu lalu, membatasi ruang bagi spekulan 'mempermainkan harga'. Dengan tidak lagi ada pasar lelang yang digelar Pemkab Taput, harga cabai merah di 15 Kecamatan se-Taput, kini berbeda-beda atau tidak lagi seragam," sebut Hasiholan Siregar.
Kepala Bagian Perekonomian Sekretariat Pemkab Taput, Fajar Gultom, dikonfirmasi medanbisnisdaily.com, Selasa (25/9/2018), telepon selulernya tidak aktif. Dan pesan singkat terkait konfirmasi keberadaan pasar lelang-pun, belum dijawab.