Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution meminta Badan Pusat Statistik (BPS) untuk melakukan pendataan soal ketenagakerjaan. Data tersebut menjadi kebutuhan yang penting.
"Pak Kecuk (Kepala BPS) ada beberapa data lain sebagai data dasar. Kita berharap makin finedisajikan data tersebut adalah data ketenagakerjaan. Kita punya surveinya BPS Sakernas atau survei penduduk antar sensus," ujar Darmin dalam Seminar Hari Statistik Nasional 2018 di Kantor Pusat BPS, Jakarta Pusat, Rabu (26/9/2018).
Darmin menambahkan, data ketenagakerjaan di Indonesia terbilang kurang bagus. Apalagi saat ini memasuki era ekonomi digital.
"Data ketenagakerjaan di Indonesia termasuk lemah, tidak cukup. Apalagi kalau kita masuk ke data mengenai job seseorang dalam bekerja. Job seseorang dalam bekerja. di mana digital mulai dinamikanya sangat tinggi itu memerlukan review terhadap job yang mestinya disajikan," ujar Darmin.
Bahkan ada sejumlah jenis pekerjaan yang masih masuk dalam pendataan BPS, akan tetapi hal tersebut sudah tidak ada lagi. Namun, Darmin enggan membeberkan jenis pekerjaan apa saja yang masih masuk dalam pendataan BPS.
"Banyak job hilang tidak ada lagi dalam kenyataan tapi dalam statistik kita masih ada. Saya nggak usah bilang lah apa saja," tutur Darmin.
Wakil Menteri Keuangan Mardiasmo dalam kesempatan yang sama meminta BPS juga melakukan pendataan terhadap tingkat inklusi keuangan.
"Kalau keuangan ini bagaimana bisa seluruh Indonesia. Sekarang pemainnya itu-itu saja ingin pemain yang banyak. Inclusiveness coba diserahkan sehingga kalau di atas rata-rata nasional kita berikan insentif," kata Mardiasmo. (dtf)