Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Taput. Massa Serikat Tani Tapanuli Utara ( ST Taput) bersama beberapa komunitas masyarakat adat di Tapanuli Utara mendatangi Kantor Bupati Taput di Tarutung, Rabu, (26/9/2018). Unjuk rasa ini dilaksanakan dalam rangka Hari Tani Nasional yang dirayakan secara nasional setiap tanggal 23-September.
Dalam orasinya, massa meminta abupati berkenan menerima dan mendengarkan tuntutan mereka. Namun berhubung bupati sedang mengikuti acara pelatikan Pengurus BAZNAS ( Badan Amal Zakat) Daerah Kabupaten Taput, massa kemudian sejenak menghetikan orasinya sambil menunggu kehadiran bupati.
Selesai acara pelantikan pengurus BAZNAS, Bupati Nikson Nababan langsung mendatangi massa pendemo yang disambut dengan riuh tepuk tangan pengunjuk rasa.
Secara bergantian perwakilan komunitas masyarakat adat yang hadir langsung menyampaikan aspirasinya, seperti dari masyarakat adat bius Hutaginjang, masyarakat adat bius Buntu Raja Si Opat Marga, masyarakat adat Nagasaribu dan masyarakat adat Pomparan Pp Bulus Simanjuntak.
Mereka meminta Pemkab Taput melindungi hak masyarakat atas kepemilikan lahan yang sudah diwarisi secara turun-temurun. Mereka menuding pihak TPL melakukan penyerobotan lahan warga hingga ribuan Ha.
"Kami mohon kepada pak Bupati agar membantu petani agar lahan yang diserobot dikembalikan kepada warga untuk menghindari terjadinya konflik agraria di tengah masyarakat," kata Parsaoran Simanjuntak, tokoh masyarakat adat pomparan Op Bulus dari kecamatan Sipahutar.
Selanjutnya orator massa lainnya Togap Simanjuntak sekaligus Ketua Serikat Tani Tapanuli Utara membacakan sejumlah tuntutan. Salah satunya agar Pemkab Taput segera mengeluarkan Perda tentang perlindungan dan pengakuan hak-hak masyarakat adat.
Bupati berjanji akan memperhatikan semua tuntutan warga. Khusus mengenai penerbitan Perda, draftnya sudah disusun tinggal dibahas dan mendapatkan persetujuan dari DPRD.
"Saudara-saudara tidak perlu harus berdemo kalau soal itu, draft sudah disusun tinggal dibahas dengan DPRD, mudah-mudahan disetujui dewan," lata Bupati.
Mendengar penjelasan Bupati massa kemudian tenang dan perlahan meninggalkan lokasi.