Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Malang - Sebanyak 11 atlet dan pelatih paralayang asal Jawa Timur berada di Palu saat terjadinya gempa bumi dan tsunami. Namun delapan dari mereka akhirnya diketahui selamat, sedangkan tiga atlet lainnya masih dinyatakan hilang.
Ke-11 atlet dan pelatih paralayang ini memang sedang berada di Palu untuk mengikuti kejuaraan Cross Country Paralayang 2018 untuk memperingati HUT Kota Palu.
Pascaperistiwa gempa dan tsunami terjadi, Ketua Paralayang Kota Batu, M Benny Pandangu mengaku tak bisa menghubungi para atletnya. Kepanikan pun sempat ia rasakan.
"Pasca gempa coba hubungi tak bisa, hari Jumat (28/8/2018) itu. Baru kemarin bisa kontak mereka dan menceritakan peristiwa yang terjadi," beber Benny kepada detikcom, Minggu (30/8/2018).
Dari cerita para atlet, sebelum gempa mereka berada di lokasi kejuaraan Cross Country. Menginjak sore hari, para atlet kembali menuju hotel untuk beristirahat.
"Gempa disusul tsunami terjadi ketika akan maghrib. Para atlet banyak yang ada di hotel memang setelah kembali dari kejuaraan. Sebagian besar yang selamat berada di lobi hotel," terang Benny.
Dari tiga atlet yang belum ditemukan, Benny menyebutkan keberadaan ketiganya tidak diketahui oleh yang lain sejak awal.
"Para atlet lain juga tidak tahu, apakah Ardy dan dua lainnya berada di kamar atau dimana. Mudah-mudahan hanya lost contact dan kembali ditemukan dalam keadaan selamat," harap Benny.
Tiga atlet paralayang dari Malang di antaranya Ardy Kurniawan asal Kota Batu, Reza Cristanto yang ber-KTP Kota Malang dan Serda Fahmi, atlet paralayang yang juga anggota TNI AU Abdulrachman Saleh.
Sedangkan yang telah dipastikan kondisinya adalah Rizky Dermawan, Sulton Nurseha, Taufiq, Wahyudi, Gigih Iman, Viky Mahardika, dan dua pelatih Sugeng Santoso dan Yustira Ramdani.
"Viky mengalami cedera dia atlet yunior dan Gigih Iman juga asal Kota Batu. Hari ini mereka pulang bersama para atlet dan pelatih yang selamat," tutup Benny. dtc