Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS diperkirakan masih tertekan pada pekan ini. Rupiah kemungkinan masih akan bergerak pada rentang Rp 14.800 hingga Rp15.000/dolar AS menyusul minimnya sentimen positif penguat rupiah di pasar.
Ekonom Sumut, Gunawan Benjamin mengatakan, pelemahan rupiah, termasuk sejumlah mata uang global lainnya juga dipengaruhi oleh indeks dolar AS yang terus naik dari sebelumnya di level kini mulai mendekati angka 95.
"Artinya, indeks dolar AS ada kecenderungan untuk naik, meskipun secara teknikal pola kenaikannya relatif terbatas," katanya di Medan, Senin (1/10/2018).
Adapun faktor utama terdepresiasinya kurs Rupiah terhadap dolar AS adalah sentimen negatif eksternal yang makin kuat. Kenaikan harga minyak mentah dunia akan berpeluang menambah beban bagi neraca perdagangan Indonesia. Naiknya harga minyak dapat menyebabkan defisit migas yang semakin lebar dan membuat permintaan dolar AS meningkat.
Belum lagi kemungkinan masalah semakin panasnya hubungan dagang AS-China yang bisa memicu terjadinya perang dagang secara berkelanjutan. "Jadi memang ada sejumlah sentimen negatif yang sulit untuk diprediksikan. Khususnya sentimen negatif eksternal," jelasnya.
Begitupun, pihaknya yakin BI akan berupaya untuk menjaga rupiah agar tidak terpuruk di atas level Rp 15.000/dolar AS.
Rupiah diprediksi masih dalam tekanan pekan ini.