Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat terjadi deflasi pada September 2018 sebesar 0,18%. Kepala BPS Suharyanto mengatakan deflasi terjadi lantaran terjadinya penurunan harga makanan hingga biaya transportasi dan komunikasi.
"Penyebab deflasi September -0,18, menurut pengeluaran pertama bahan makan 1,26%, kedua transportasi, komunikasi deflasi 0,05%. Pengeluaran yang inflasi pendidikan, rekreasi dan olah raga 0,54% disusul kesehatan," katanya di kantor BPS, Jakarta Pusat, Senin (1/10/2018).
Sejumlah bahan makanan yang deflasi 1,26% tersebut di antaranya penurunan harga daging ayam ras, bawang merah, ikan segar yang menyumbang kontribusi sebesar 0,04% terhadap deflasi. Demikian pula beberapa komoditas sayuran dan telur ayam masing-masing 0,03%, dan berbagai komoditas 0,01%, serta bawang merah 0,02%.
Sementara kelompok makanan yang menyumbang inflasi adalah mie, rokok kretek dan filter. Kontribusi inflasinya mencapai 0,29%.
Begitu pula perumahan, air, listrik inflasi 0,21%. Lalu kenaikan upah tukang bukan mandor, upah pembantu Rumah Tangga berkontribusi 0,01%.
"Komoditas sandang yang sumbang inflasi adalah kenaikan harga emas dan perhiasan. Kesehatan inflasi 0,41%, misalnya jasa kesehatan, obat-obatan dan kelompok lainnya," jelas Suharyanto. (dtf)