Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Deflasi terjadi di September 2018 sebesar 0,18%. Deflasi tersebut disebabkan penurunan harga bahan makanan hingga biaya transportasi dan komunikasi.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat deflasi terjadi di 66 kota. Deflasi tertinggi terjadi di Parepare, Sulawesi Selatan, yang mencapai -1,59%, sedangkan yang terendah di Tegal, Singkawang, Samarinda dan Ternate yakni -0,01%.
Sementara inflasi terjadi di 16 kota. Kota Bengkulu mencatatkan inflasi tertinggi yang sebesar 0,59%, sedangkan yang terendah di Bungo, Jambi, sebesar 0,01%.
"Di perdesaan pun deflasi, tapi lebih dalam," kata Kepala BPS Suharyanto di kantornya, Jakarta Pusat, Senin (1/10/2018).
Adapun deflasi disumbang oleh terjadinya penurunan harga pada sejumlah bahan makanan, biaya transportasi.
Sejumlah bahan makanan yang turun tersebut di antaranya daging ayam ras, bawang merah, ikan segar, sayuran dan telur ayam.
"Transportasi deflasi 0,05%, tarif umum angkutan udara di 22 kota alami penurunan, dan andilnya 0,01%," jelas Suharyanto. (dtf)